Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Merah, Sisa Kejayaan Sang Mughal

Kompas.com - 09/05/2011, 09:57 WIB

KOMPAS.com — Bata merah yang menjadi komposisi utama di benteng seluas 2,4 kilometer persegi ini seakan sedang memperlihatkan kemegahan dari seorang Shah Jahan. Ya, dialah sang Mughal, pendiri salah satu dari warisan sejarah termegah di kota Delhi. Benteng kokoh yang digaungi oleh Ustaz Hamid dan Ustaz Ahmad, dua arsitek muda andal kesayangan Raja Mughal, ini didirikan pada abad ke-17 dengan meletakkan dua pintu gerbang di sebelah barat dan selatan, Lahore Gate dan Delhi Gate.

Di sebelah barat terdapat Lahore Gate yang merupakan pintu utama akses menuju istana dan sekarang menjadi satu-satunya entrance untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Sementara di bagian Lahore Gate terdapat Naubat Khana atau ruangan bermusik beserta galerinya. Ruangan ini memiliki empat lantai. Keberadaan ruangan ini berkaitan erat dengan hobi dan minat sang raja di bidang seni musik.

Tepat di depan Lahore Gate juga terdapat akses menuju Mina Bazaar atau dikenal juga dengan nama Chatta Chowk. Dulu Bazaar ini merupakan sentra penjualan paling besar dan mewah dengan kebersihannya yang sangat terjaga. Namun, seiring perkembangan zaman dengan kebiasaan masyarakat yang tidak lagi menjunjung tinggi kebersihan, Mina Bazaar telah menjadi pasar yang penuh sesak dan kumuh.

Setelah pintu masuk, terdapat sebuah pintu gerbang lagi sebagai simbol selamat datang bagi tamu Raja karena bagian pintu gerbang utama digunakan untuk pusat penjagaan. Di lorong menuju halaman depan istana ini sekarang digunakan para pedagang cendera mata yang memiliki lisensi khusus dari pihak manajemen setempat.

Yang unik dari toko-toko kecil ini adalah setiap toko menjual hasil kerajinan dari masing-masing daerah wisata sesuai dengan nama tokonya. Ini berguna bagi Anda yang tidak sempat sampai ke kota wisata lainnya. Anda dapat membeli suvenirnya di tempat ini sebagai kenang-kenangan.

Terdapat banyak bangunan penting dengan setiap gaya dan manfaat yang berbeda di setiap ruangan yang masih berlokasi di dalam kompleks Benteng Merah ini, antara lain Diwani-I-Am yang merupakan bangsal umum. Ini ruangan tempat raja menemui tamunya dari kalangan masyarakat umum. Ruangan berbentuk segi empat melebar ini bernuansa Pietradura, yaitu tembok-tembok yang berkanopi ukiran, seperti juga yang terdapat di Taj Mahal.

Tepat di depan Diwani-I-Am terdapat Diwani Khas atau bangsal pribadi, yang merupakan tempat raja duduk di Singgasana Merak dalam menghadiri pertemuan pribadinya, atau sekadar menerima laporan-laporan, saran, dan kritik dari sang perdana menteri. Ornamen ruangan ini juga tak jauh beda dengan bangsal umum, sepertinya menggambarkan keindahan Pietradura di setiap sisi.

Bangunan khusus lainnya adalah Rang Mahal atau disebut juga Istana Warna. Bangunan khas yang terdapat di belakang Diwan-I-Am ini dikhususkan untuk tempat tinggal istri-istri dan selir-selir raja, tentunya dengan banyak ruangan yang bersebelahan. Menariknya, setiap ruangan di Rang Mahal banyak dihiasi lukisan indah dan segala bentuk ornamen bernuansa keemasan, juga mozaik-mozaik kaca yang memiliki background air mancur berbentuk teratai. Semua keindahan itu merupakan bentuk apresiasi sang raja untuk semua istri dan selir yang dicintainya.

Sang raja juga mempunyai istana pribadi tersendiri yang terletak di sebelah utara Rang Mahal. Istana pribadi ini disebut juga Khas Mahal. Di ruangan ini raja melakukan aktivitas pribadinya. Hanya beberapa yang bisa diizinkan masuk ke ruangan ini.

Yang unik lagi di bagian belakang fort ini terdapat Hammam. Tempat ini adalah tempat mandi yang dikhususkan untuk anggota kerajaan, dari mulai prajurit sampai pejabat kerajaan. Lain dengan bangunan pribadi raja yang satu ini, yang merupakan ruang kerja khusus raja atau disebut juga Shahi Burj. Bangunan ini berbentuk segi delapan dan letaknya tak jauh dari Diwan-I-Am, tetapi ruangan ini tertutup untuk umum.

Tepat di depan Istana Rang Mahal terdapat Masjid Moti atau dalam bahasa Indonesia disebut juga Masjid Mutiara. Masjid indah ini dibangun oleh Raja Aurangzeb, sang penerus kerajaan Shah Jahan, dan didedikasikan untuk dirinya sendiri. (Zee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com