Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Perlu Dikemas Lebih Menarik

Kompas.com - 20/05/2011, 16:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Kebangkitan Nasional akan direvitalisasi oleh Direktorat Jenderal Sejarah Purbakala dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, pada tahun 2011 ini. Rencananya, museum tersebut akan mendapatkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk revitalisasi tata pameran maupun untuk mengangkat unsur interaktif pada ruangan-ruangan di museum tersebut.

Direktur Museum Kembudpar, Intan Mardiana Napitupulu menuturkan terkait pariwisata, museum perlu pembenahan terlebih dahulu.

"Jika berhubungan dengan pariwisata, museum harus kita benahi dulu. Apa yang jadi sejarahnya baik bangunan itu sendiri dan juga sejarah yang ada di dalamnya. Kalau merevitalisasi harus menurut sejarah yang akurat," ungkapnya kepada Kompas.com di di Museum Kebangkitan Nasional, Jumat (20/5/2011).

Menurut Intan, tugas museum adalah mencerdaskan bangsa dan memberikan pembelajaran kepada generasi muda tentang sejarah masa lalu.

"Dari sejarah ini bisa memberikan mereka semangat bagaimana para tokoh pejuang berjuang merebut kemerdekaan. Ini bisa memunculkan suatu kebanggaan pada diri generasi muda," katanya.

Karena itu, untuk menarik minat para generasi muda, lanjut Intan, museum perlu dikemas lebih menarik namun tetap berdasarkan sejarah yang otentik.

"Museum perlu membuat program-program yang gaul. Ini juga untuk menarik visit (kunjungan) dari turis asing, jadi mereka bisa ikut melihat dan mengenal sejarah Indonesia. Anak-anak muda pun jadi terinspirasi. Misalnya di museum ini, pengunjung bisa belajar tentang kedokteran, " ungkap Intan.

Pihaknya berencana untuk melakukan revitalisasi pada beberapa museum. Museum-museum tersebut adalah Museum Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Basuki Abdullah, dan Museum Vredenburg. Sedangkan museum-museum yang telah direvitalisasi antara lain Museum Provinsi Sumatera Utara, Museum Jambi, Museum Jatim, Museum Kalbar, Museum NTB, dan museum Batak Balige.

"Beberapa pengelola museum juga sudah mengakui ada peningkatan kunjungan. Malah ada yang bilang museumnya sekarang ramai sekali. Nah, tinggal dari pengelola museum saja. Apa yang dikejar cuma visit saja? Yang kita pertimbangkan tidak hanya fisiknya saja. Perlu juga peningkatan sumber daya manusianya, pelatihan dan pemahaman akan sejarah. Juga perlu ada program-program di museum. Gak mungkin ada pengunjung kalau tidak dibuat program yang gaul," jelasnya.

Ia menambahkan citra terhadap museum juga perlu diubah. Selama ini, lanjutnya, masyarakat sering memandang museum sebagai kotor ataupun gelap.

"Paradigma dulu, museum itu eksklusif, hanya untuk peneliti saja. Tapi kalau sekarang tidak. Sekarang museum itu untuk publik. Karena itu revitalisasi harus jelas dan tidak ngarang, harus ada penelitian terlebih dahulu. Juga perlu kerja sama dengan komunitas-komunitas. Museum bukan untuk pihak museum. Tapi museum untuk masyarakat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com