Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertualang dengan Kerang-kerangan

Kompas.com - 01/06/2011, 11:19 WIB

Oleh: Sarie Febriane

”Seafood” boleh dibilang santapan favorit sepanjang masa. Salah satu keluarga ”seafood” yang memiliki penggemar fanatik adalah tiram (”oyster”). Meski populer dijadikan saus penyedap, tiram juga nikmat disantap dalam berbagai olahan masakan ataupun hidup-hidup. Sanggup?

Restoran yang mengkhususkan pada sajian tiram terbilang jarang di Jakarta. Di beberapa hotel berbintang di Jakarta, tiram biasanya tersedia dalam buffet. Dalam keluarga kerang-kerangan, tiram memang terbilang lebih mahal. Oleh karena itu, sulit menemukan warung seafood kaki lima yang menyajikan tiram, selain kerang-kerang jenis lainnya.

”Mereka yang penggemar fanatik oyster, sekali makan bisa puluhan ekor. Bahkan, minumnya hanya air putih supaya tidak mengganggu rasa tiram. Terakhir, baru minum white wine,” kata Ahmad Sofyan, Executive Chef Oyster Resto and Bar, di Plaza Senayan, Jakarta.

Orang yang belum terbiasa menikmati oyster hidup-hidup biasanya akan memilih sajian tiram yang telah dimasak. Beberapa yang patut dicoba, misalnya nasi goreng oyster, salad oyster, dan oyster gratin. Cita rasa asli tiram yang sudah gurih membuat masakan kadang tak perlu lagi ditambahi garam.

Oyster gratin yakni tiram yang dipanggang dalam cangkang dengan tambahan berbagai macam topping. Salah satu yang bisa dicoba adalah oyster confucius, yakni tiram dipanggang dalam cangkang lalu ditutup dengan campuran daun ginseng yang dicincang halus dengan saus krim. Gurih dan creamy.

Nasi goreng tiram juga salah satu andalan di Oyster Resto. Biasanya nasi goreng sekadar ditambahi saus tiram untuk menambah cita rasa, kali ini yang digunakan justru daging tiramnya. Nasi goreng dari beras organik itu disajikan dalam bungkus dadar telur tipis, diperkaya irisan daging tiram, potongan wortel kecil-kecil, dan irisan cabai merah yang dibuang bijinya. Irisan daging tiramnya sekilas pandang mirip dengan irisan jamur shitake.

Sofyan mengatakan, pengunjung resto yang belum pernah atau belum berani memakan tiram hidup biasanya akan mencoba masakan yang menggunakan tiram, seperti oyster gratin atau nasi goreng tiram.

”Tapi kalau sudah merasakan oyster hidup, besok-besok pesannya yang hidup terus. Awalnya geli, setelah tahu enaknya, tambah,” ujar Sofyan.

Tiram hidup biasanya dinikmati cukup dengan ditetesi jeruk lemon. Untuk tahu kesegaran sebuah tiram bisa dideteksi dari aromanya yang masih segar, cukup berair di dalam cangkangnya, dan dagingnya masih melekat sempurna di cangkang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com