Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tower of London, Benteng Berkisah Seram

Kompas.com - 01/06/2011, 11:43 WIB

Kemudian setelah pendirian itu pada masa damai, Menara London ini diperkuat dan diperluas. Tahun 1350 bangunannya menjadi sebuah benteng kuat yang dapat dilihat jejaknya sampai sekarang.

Richard the Lionheart (1189-1199) yang setelah berkuasa lalu langsung meninggalkan Inggris untuk melancarkan Perang Salib ke Jerusalem. Tower ini ditinggalkan dan dititipkan ke Chancellor, William Longchamp namun ditantang oleh John. Menara ini dikepung sampai lemah karena kehilangan amunisi dan logistik sehinggga Longchamp menyerah. Namun Richard tahun 1194 pulang kembali dan John mengemis agar dimaafkan sehingga kemudian disebut sebagai calon pengganti Richard.

Selama menjadi Raja, John dalam kurun 1199-1216 sering tinggal di Tower of London ini dan mungkin menjadi raja pertama yang memelihara singa dan hewan liar lainnya. Pemandu biasanya bercerita mengenai hewan-hewan peliharaan raja yang ada di kastil ini.  Sebenarnya sejarah perebutan kekuasaan masih terus berlangsung sehingga Tower ini dikenal sebagai ajang penjara dan tempat eksekusi.

Yang menarik sekarang adalah para wisatawan menikmati kastil yang kalau menoleh ke belakang amat menyeramkan. Mungkin bulu kuduk merinding bagaimana ratu yang menguasai Inggris itu akhirnya mati dipancung.

Sekarang tentu banyak pengunjung mengagumi Tower of London ini dari sisi historis serta bumbu-bumbu kisah mengerikan menjadi salah satu bahan cerita pemandu tatkala berkeliling Tower of London. Lumayan juga bisa setengah hari berkeliling di dalam untuk kemudian menikmati makan siang di pinggir Sungai Thames seraya menikmati indahnya London Bridge. Agaknya pengunjung mungkin ingin segera melupakan kisah-kisah seram di dalam Tower of London dan ingin menikmati liburan mereka seraya membuat rencana melihat-lihat lagi sisi bangunan dan tempat bersejarah di kota tua ini.

Sumber: http://www.kompasiana.com/asepsetia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com