Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidupkan Segera Wisata Majapahit

Kompas.com - 04/06/2011, 09:58 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS - Komunitas perajin barang seni Trowulan meminta pemerintah pusat segera menghidupkan pariwisata Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Pasalnya, hidupnya pariwisata Majapahit diyakini bisa mengembangkan usaha kecil menengah barang seni asal Trowulan.

”Selama ini perajin barang seni khas Majapahit asal Trowulan menjadi epigon (mengekor/meniru) Borobudur dan Bali. Hal itu karena pariwisata Borobudur dan Bali jauh lebih hidup dibandingkan dengan pariwisata Majapahit,” kata Ketua Sentra Komunitas Perajin Perunggu/Kuningan Trowulan, Supriyadi, Jumat (3/6/2011).

Ia mengatakan, sampai sekarang ini posisi pasar produk barang seni khas Majapahit yang dihasilkan oleh komunitas-komunitas perajin Trowulan sangat bergantung pada pariwisata Borobudur dan Bali. Realitas itulah yang mendorong komunitas-komunitas perajin Trowulan bersepakat meminta pemerintah pusat segera merekonstruksi jejak-jejak Majapahit di kawasan Trowulan dan membangun Pusat Informasi Majapahit atau Majapahit Park.

”Usaha kecil menengah barang seni Trowulan bisa berkembang kalau pariwisata Majapahit hidup seperti pariwisata Borobudur dan Bali,” katanya.

Supriyadi mengatakan, sekarang ini di Trowulan tidak kurang terdapat 150 perajin cor perunggu dan kuningan, selain lebih kurang 500 perajin patung batu dan 150 perajin terakota. Keberadaan mereka adalah aset sekaligus penopang pariwisata Majapahit karena barang seni yang dihasilkan merupakan peninggalan Majapahit.

”Sekarang ini ada lebih kurang 75 perajin kapal Pinisi peninggalan Majapahit,” tuturnya.

Komunitas-komunitas perajin barang seni Trowulan mengharapkan pemerintah pusat segera menghidupkan pariwisata Majapahit.

”Perajin Trowulan hanya minta pemerintah pusat ikut memikirkan dan menghidupkan pariwisata Majapahit sebagaimana Borobudur dan Bali,” katanya. (TIF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com