Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariaman Andalkan Alam, Seni dan Budaya

Kompas.com - 08/06/2011, 21:09 WIB

"Tari Gelombang binaan langsung dari sanggar di Kabupaten Padang Pariaman pernah tampil di Istana Merdeka, Jakarta di hadapan Presiden. Kalau Tari Piring dengan pecahan beling itu beberapa kali pentas di Singapura, di sana sudah sangat dikenal," ungkapnya.

Jika ada wisatawan yang ingin menonton kesenian khas Padang Pariaman, Ali menyarankan untuk datang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman.

"Nanti kita bisa tampilkan di hotel tempat menginap atau wisatawan langsung ke daerah tempat sanggar. Ada desa-desanya kalau mau ditampilkan bisa langsung di sana. Bisa juga ditampilkan hall pemda," jelasnya.

Beberapa kesenian khas Padang Pariaman tersebut sempat ditampilkan sesaat setelah pengumuman juara Etape 2. Ali berharap pada Tour de Singkarak keempat, semua peserta bisa menginap di Padang Pariaman.

"Sekarang hanya atlet dan beberapa panitia yang menginap. Semoga nanti semua menginap di Padang Pariaman, supaya tidak lagi bolak balik antara (kota) Padang dengan (kabupaten) Padang Pariaman," katanya.

TdS berlangsung 6-12 Juni 2011 yang menggabungkan olahraga dan pariwisata. TdS 2011 melombakan 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan obyek wisata khas masing-masing daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.

Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Pemkot Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dan pemerintah daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com