Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariaman Andalkan Alam, Seni dan Budaya

Kompas.com - 08/06/2011, 21:09 WIB

PARIAMAN, KOMPAS.com - Banyak daerah yang mengandalkan alam sebagai potensi pariwisata. Kabupaten Padang Pariaman tak hanya mengandalkan alam, namun juga seni dan budaya.

"Kami punya juga pantai-pantai. Tapi, potensi pariwisata Padang Pariaman seni budaya. Seni budaya untuk pariwisata," kata Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni kepada Kompas.com pada acara malam ramah tamah usai Etape 2 Padang-Pariaman, Selasa (7/6/2011).

Dalam acara tersebut Ali mendapatkan penghargaan kebudayaan sebagai pembina seni, budaya, dan pariwisata daerah dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI).

Ketua Umum LKNI, Totok Sudaryoto menuturkan penghargaan tersebut tidak semata-mata untuk bupati saja. "Ini untuk masyarakat juga agar terus mengembangkan seni dan budaya Padang Pariaman," kata Totok.

Ia menambahkan penghargaan tersebut didasarkan pada pengamatan dari berbagai pemberitaan media massa serta informasi dan masukan masyarakat, seniman, dan budayawan.

Totok mengatakan beberapa pihak yang pernah mendapatkan penghargaan antara lain Walikota Yogyakarta, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX,  Gubernur Kalimantan Selatan, Gubernur Sumatera Selatan, Walikota Denpasar, Bupati Gianyar, Bupati Kerinci, Walikota Pekanbaru, dan Gubernur Maluku Utara.

Salah satu kesenian tradisional yang unik dari Kabupaten Padang Pariaman adalah Tari Piring yang penarinya menari di atas pecahan beling. Ali menjelaskan tarian tersebut hanya ada di Padang Pariaman. Sebelum menari pun tidak sembarang, menurut Ali ada doa-doa tertentu yang dipanjatkan yaitu Doa Nabi Sulaiman.

Pada kesempatan yang sama, Tari Piring dengan pecahan beling tersebut sempat dipentaskan di depan khalayak. Tarian ini pun, lanjut Ali, merupakan tradisi turun temurun. Salah satu hal yang dipertahankan dari keaslian tarian tersebut adalah baju penari yang sederhana. Walau begitu, tarian yang ditampilkan mampu mengundang decak kagum penonton.

"Kesenian lainnya adalah rabab sejenis rebab dari batok kelapa. Biasa muncul di acara Alek Nagari, semacam pesta rakyat," katanya.

Ada pula alat musik yang khas yaitu Gendang Kasa dan Tari Gelombang yang ditarikan untuk menyambut tamu-tamu.

"Tari Gelombang binaan langsung dari sanggar di Kabupaten Padang Pariaman pernah tampil di Istana Merdeka, Jakarta di hadapan Presiden. Kalau Tari Piring dengan pecahan beling itu beberapa kali pentas di Singapura, di sana sudah sangat dikenal," ungkapnya.

Jika ada wisatawan yang ingin menonton kesenian khas Padang Pariaman, Ali menyarankan untuk datang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman.

"Nanti kita bisa tampilkan di hotel tempat menginap atau wisatawan langsung ke daerah tempat sanggar. Ada desa-desanya kalau mau ditampilkan bisa langsung di sana. Bisa juga ditampilkan hall pemda," jelasnya.

Beberapa kesenian khas Padang Pariaman tersebut sempat ditampilkan sesaat setelah pengumuman juara Etape 2. Ali berharap pada Tour de Singkarak keempat, semua peserta bisa menginap di Padang Pariaman.

"Sekarang hanya atlet dan beberapa panitia yang menginap. Semoga nanti semua menginap di Padang Pariaman, supaya tidak lagi bolak balik antara (kota) Padang dengan (kabupaten) Padang Pariaman," katanya.

TdS berlangsung 6-12 Juni 2011 yang menggabungkan olahraga dan pariwisata. TdS 2011 melombakan 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan obyek wisata khas masing-masing daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.

Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Pemkot Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dan pemerintah daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com