Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukittinggi, Jam Gadang, dan Turis...

Kompas.com - 09/06/2011, 17:03 WIB

BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Dulu, Bukittingi, Sumatera Barat (Sumbar), adalah salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan asing (wisman). Banyak turis asal Eropa, terutama asal Belanda, yang berkunjung ke Bukittinggi.

"Bahkan dulu juga banyak yang menetap dan menikah dengan orang sini. Tapi sejak reformasi, turun drastis," kata Adriansyah, pengawas Lubang Jepang di kawasan Ngarai Sianok kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2011).

Adriansyah menuturkan masalah keamanan menjadi penyebab turunnya kunjungan wisman.

Sementara itu, Walikota Bukittingi Ismet Amzis mengatakan penurunan wisman terjadi bukan hanya di Bukittinggi.

"Penurunan turis asing itu terjadi di semua daerah. Masalah keamanan juga merembes ke Bukittinggi. Sempat ada isu-isu bom, padahal di sini aman-aman saja," katanya saat ditemui Kompas.com di Perpustakaan Bung Hatta pada jamuan makan malam usai Etape 3 Pariaman-Bukittinggi pada ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak 2011.

Ismet menuturkan pihaknya tengah mengenjot agar tingkat kunjungan wisman meningkat dengan mengadakan acara-acara budaya. Misalnya, lanjut Ismet, di Kampung China yang terletak di Jalan A Yani sudah mulai ramai lagi.

"Di sana banyak kafe-kafe, cocok untuk wisata kuliner. Wisatawan dari Eropa mulai ada yang datang. Tapi yang ramai dari Malaysia," katanya.

Ikon utama wisata Bukittinggi adalah Jam Gadang. Selain Jam Gadang, wisatawan juga biasa mengunjungi Ngarai Sianok dan Rumah Kelahiran Bung Hatta.

TdS berlangsung 6-12 Juni 2011 yang menggabungkan olahraga dan pariwisata. TdS 2011 melombakan 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan objek wisata khas masing-masing daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.

Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Pemkot Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), pemerintah daerah, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com