Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herman: Gila! Mirip seperti di California...

Kompas.com - 13/06/2011, 18:11 WIB

KOMPAS.com — Tepat dua minggu yang lalu, Herman "The Walker" memulai perjalanannya di Renon, Bali, untuk keliling dunia dengan berjalan kaki sejauh 30.000 kilometer melewati 25 negara. Ia melakukan hal tersebut untuk memecahkan Guinness World Record. Saat ini, Senin (13/6/2011), Herman sudah berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelumnya, ia sempat melewati Pulau Lombok. Ada kejadian unik saat ia berada di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah.

"Hari-hari pertama tiba di Lombok, seperti yang jadi kebiasaan, saya gali informasi sebanyak mungkin tentang kebiasaan setempat. Informasi yang saya terima, salah satunya adalah jangan pernah menunjuk dengan tangan kiri," kata Herman.

Lalu, saat di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, Herman melapor ke pos polisi setempat. "Saya menjelaskan sambil menunjuk arah perjalanan saya hari itu. Karena posisi saya lebih mudah waktu itu jika saya menjelaskan dengan tangan kiri menunjuk arah perjalanan hari itu, jadi saya jelaskan hal itu dengan tangan kiri. Sambil bicara, saya perhatikan orangnya kok seperti tidak menangkap penjelasan saya," katanya.

"Jadi saya makin heboh dengan tangan kiri menunjuk-nunjuk. Baru kemudian saya mulai perhatikan alis matanya naik dan kumisnya berkedut, ikut-ikutan ambil posisi naik ke atas. Saya langsung ingat tangan saya, jadi saya tukar dengan tangan kanan," kisahnya.

Ia melakukan hal itu walaupun, lanjut Herman, terasa janggal karena berarti tangannya harus melintang di depan dada dengan badan sedikit berputar.

"Namun hasilnya, selain alis mata dan kumis naik, kali itu sisi bibir juga ikut naik! Hah, dia senyum, entah karena saya paham bahwa tidak sopan buat mereka menunjuk dengan tangan kiri, atau karena posisi ganjil yang memaksa saya menggunakan tangan kanan. Yah, yang penting sama-sama ngertilah," katanya.

Herman mulai menyeberang ke Sumbawa pada Rabu (8/6/2011). "The Walker" menuturkan bahwa pada hari pertama ketika sampai di Sumbawa, ia sudah sangat terkesan dengan pemandangan setempat. Hal itu khususnya pada rute Labuhan Tano menuju Alas.

"Saya kagum karena lihat di sisi kanan dan depan jalan, itu seperti gabungan pemandangan yang bisa dilihat waktu jalan di daerah gurun California dan pemandangan yang saya lihat di gambar tentang New Zealand. Itu belum termasuk di sisi kiri jalan yang berupa pantai!"

"Saking susahnya mengungkapkan lewat kata-kata, saya dengan tim pendukung dari Bali malah saling memaki... He-he-he," kisahnya. Hal itu terjadi, lanjutnya, karena pemandangannya susah untuk diambil dengan sudut yang pas saat difoto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com