Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki "The Walker" Melepuh Juga...

Kompas.com - 20/06/2011, 15:20 WIB

KOMPAS.com — Kaki Herman "The Walker" Wenas akhirnya melepuh juga setelah berjalan kaki sejauh 100 kilometer. Setelah perjalanan sekitar tiga minggu sejak  31 Mei 2011 dari Renon, Bali, Herman telah berjalan kaki menyusuri Pulau Bali, Pulau Nusa Penida, Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa. Ambisi Herman adalah keliling dunia dengan berjalan kaki sejauh 30.000 kilometer melewati 25 negara untuk memecahkan Guinness World Record.

Herman mengaku untuk perjalanan panjang, kaki melepuh hanya soal waktu. Selama sepekan mulai Senin (13/6/2011) hingga  Senin (20/6/2011), Herman berjalan kaki di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mulai dari Alas sampai Plampang.

"Melepuh di kaki sudah jadi bagian perjalanan, tetapi kali ini berbeda mengingat kejadian terakhir tahun 2009 saya jalan dari Surabaya ke Semarang. Saat itu, karena melepuh saya berjalan sambil menghindar kaki memijak bagian yang melepuh. Akan tetapi, dalam kondisi berjalan seperti itu saya keseleo. Sehingga sepanjang hari tumpuan beban di sendi kaki terfokus di situ karena menahan sakit keseleo dan upaya menghindar pijakan di bagian yang melepuh. Akibatnya, saya berhenti jalan dan nyeri di persendian lutut sempat tidak hilang sampai akhir tahun kemarin," ujar Herman.

Kejadian di tahun 2009 itu sempat membuatnya trauma. Sehingga saat kedua kakinya melepuh di Sumbawa, hal itu menyita perhatiannya.

"Lebih parah lagi, salah satunya berdarah, artinya ada pembuluh darah yang terluka. Risiko terburuk adalah infeksi akibat lepuhan pecah dan luka kemasukan kotoran, padahal saya jalan dengan sandal gunung bukan, sepatu yang tertutup yang bisa membantu saya terhindar dari kotoran. Karena kondisi tersebut, saya memutuskan untuk istirahat dua hari berturut-turut sambil menunggu luka mengering," tuturnya kepada Kompas.com.

Namun, tak perlu khawatir, sekarang kondisi Herman sudah lebih baik dan telah kembali berjalan.

"Kebetulan trainer saya, Mas Taat Pribadi, kasih instruksi untuk saya mengurangi kecepatan sampai setengah. Jadi saya sekalian latih kaki untuk menekan bagian yang melepuh supaya beban tubuh tidak ke satu bagian, khususnya sendi yang pernah cedera. Hasilnya, lepuhan di salah satu kaki langsung pecah, itu berarti bagus. Namun, di kaki kiri malah kena pembuluh darah yang berakibat bleeding itu tadi," katanya.

Sumbawa Besar, menurut Herman, hampir sama dengan kota-kota lainnya yang ia lewati di Pulau Sumbawa.

"Mungkin karena saya belum melihat kota-kota besar lainnya di Pulau Sumbawa, saya belum memiliki perbandingan untuk menilai. Sayangnya, kalau secara pemandangan, saya sudah keburu melihat wilayah antara Labuhan Tano dan Alas serta antara Tano dan Maluk sehingga belum ada lokasi spesifik yang menjadi favorit saya. Istilah saya dengan Agus, tim support saya, udah keburu kebanting sama Tano dan Maluk," katanya.

"Tadinya saya diajak seorang rekan dari Polres Sumbawa untuk mengunjungi Pulau Moyo, tempat pariwisata andalan Sumbawa, tetapi karena satu dan lain hal, kunjungan dibatalkan," ujar Herman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com