Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Terapung Akan Dibangun di Kerokan

Kompas.com - 10/07/2011, 11:03 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) akan membangun pasar terapung tradisional yang selama ini berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin ke sungai kerokan jalan Zafi Zam-Zam daerah itu.

Ketua Presidium Forum Pariwisata Kalsel, Jono Purwadi di Banjarmasin, Minggu (10/7/2011) mengatakan, gagasan membangun pasar terapung buatan tersebut bertujuan untuk memudahkan wisatawan yang ingin menyaksikan pasar terapung tanpa harus jauh-jauh ke muara kuin.

"Selain itu kita juga ingin melestarikan dan terus membina para pedagang pasar terapung yang kini terus berkurang," katanya.

Sebagaimana diketahui, untuk bisa menyaksikan pasar terapung para wisatawan harus rela bangun sebelum subuh untuk menuju ke sungai Barito Muara Kuin Banjarmasin dengan mengendarai kapal kayu bermesin atau disebut kelotok.

Wisatawan pun juga harus rela menembus dinginnya suasana pagi dengan perjalanan sekitar setengah jam dari dermaga pemberangkatan yang terletak di depan masjid bersejarah Sultan Suriansyah.

Kondisi tersebut membuat sebagian wisatawan enggan untuk bisa menikmati eksotiknya wisata pasar terapung, karena terlambat sedikit pasar yang kini pedagangnya terus berkurang tersebut telah bubar.

"Untuk bisa memanjakan para wisatawan maka kita akan membina para pedagang pasar terapung untuk bisa berdagang di pasar terapung buatan," katanya.

Diharapkan, tambah Jono, dengan adanya pasar terapung yang aksesnya lebih mudah terjangkau oleh wisatawan akan mampu menyedot wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara lebih banyak lagi datang ke Banjarmasin.

Sebab tambah dia, saat ini pasar terapung masih merupakan wisata andalan Kalsel, yang bila tidak dijaga kelestariannya dikhawatirkan akan menghilang tergerus oleh pasar-pasar modern.

"Saat ini saja, antara wisatawan dan pedagangnya lebih banyak wisatawannya, sehingga bila kondisi ini dibiarkan dikhawatirkan lama kelamaan pasar terapung tinggal menjadi sejarah," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com