Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jepang, Kangen Kue Soes Terobati...

Kompas.com - 12/07/2011, 15:08 WIB

KOMPAS.com - Kue Soes… hmm ini adalah penganan favorit saya semenjak duduk di bangku Taman Kanak Kanak. Saat itu makanan tersebut saya nikmati saat saya tinggal di kota kecil di Tuban, Jawa Timur yang tentunya kue-kue masih dibuat secara tradisional. Alhasil rasa kue-kue termasuk salah satunya adalah kue soes, enak sekali. Sayang, saya tak tahu dimana mama dulu pernah membelikan kue soes yang sangat enak itu. Karena ketika lama tak makan kue soes itu dan telah lama pula saya meninggalkan Tuban untuk tinggal di kota lain, saya tak pernah lagi menemukan rasa itu di kota lain bahkan ketika pulang Tuban sekali pun.

Mama sempat menyebutkan 1 nama toko roti di Tuban yang dia klaim dulu membeli kue soes yang enak itu disana. Dengan semangat aku pergi membeli, namun aku ternyata pulang dengan lidah kecewa karena `rasa itu` tidak aku dapatkan… rasa gurih dari kulit soes yang bercampur dengan lembut manisnya kream yang sering tampak mencutat keluar dari `antara` belahan kue. Akhirnya puluhan tahun aku hanya memendam rasa rindu tersebut dan nyaris melupakan, hingga akhirnya aku menonton film Zettain Kareshi.

Film ini memang secara spesifik tidak bercerita tentang kue soes, namun terdapat bagian bagian film dimana sang pemeran wanita ditokohkan mampu membuat kue soes jadoel dengan rasa yang mirip olahan tangan kakek sang tokoh pria dalam film. Alhasil sang pria tertarik oleh wanita tersebut, sedikit banyak karena `rasa soes` jadoel racikan sang wanita.

Hmm… entah mengapa… tapi ketika menonton bagian pembuatan soes tersebut, ingatan saya langsung terkembang kearah masa silam dengan aroma kue soes yang menembus layar televisi. Seolah 3 kali menonton bagian tersebut, saya seperti mampu mencium wangi dan merasakan gurihnya kulit soes tersebut membaur dengan creamy-nya fla di lidah. Sejak saat itu (tahun 2010 saya menonton film tersebut), saya begitu terobsesi dengan kue soes kembali dan akhirnya dipertemukan dengan `rasa itu` kembali, yakni di Jepang.

Kue Soes merupakan hidangan pencuci mulut yang pertama kali diperkenalkan di Perancis pada tahun 1540 dengan nama choux à la crème. Bentuknya bundar dengan model berputar seperti kubis, plus bagian dalam roti, kempong, alias tak berisi. Kemudian bagian yang kosong ini, diisi dengan fla. Ada yang sengaja fla ditampilkan mencuat keluar, ada yang mendesain flanya tidak terlihat didalam. Ya, kira-kira hanya itu sejarah kue soes yang berhasil saya dapatkan dari internet. Kita kembali soal kue soes yang telah memikat saya di Jepang ini.

Yuppp… meski sejarahnya bermula dari negara barat sana, tapi negara Jepang juga tak bisa dipandang sebelah mata tentang kelezatan kue-kuenya, termasuk kue soes yang cukup populer juga saya rasa di Jepang ini. Mengapa saya rasa demikian? Karena di 7 Eleven, di supermarket-supermarket di Jepang, selalu terlihat ada kue soes dipajang di etalase pendingin mereka. Namanya juga terobsesi, saya pun mencicip soes soes di tiap-tiap etalase. Tapi… saya belum menemukan yang benar-benar dirindu oleh lidah saya. Sampai akhirnya suatu pagi saya pergi ke toko roti langganan suami saya (biasanya kita membeli roti disana saat sore hari dan hari ini saya pergi di pagi hari).

Pagi itu, saya melihat kue soes mungil di pojokan etalase sebelah kasir. Tinggal 2 biji saja dengan tulisan harga 120 yen (saat ini 1 yen sekitar Rp 107). "Kore wa hitotsu onegaishimasu," kata saya pada pelayan cake shop yang rumahan, alias toko rotinya itu berada di lantai 1 sebuah rumah tinggal.

Sampai di apartemen, tanpa babibu, saya langsung sikat tuh kue soes yang tampilannya nyaris mirip dengan kue soes yang ada di film Zettain Kareshi. Mungil, agak kecoklatan dan tampil sangat garing. Aromanya? Jangan ditanya, meski ini adalah kue soes dingin, yang diletakkan dalam freezer, namun begitu bungkus soes saya buka, aroma harum nan lembut fla langsung menyelusup nikmat di hidung.

"Terima kasih Tuhan…. akhirnya saya menemukan rasa itu, rasa yang telah lama ada dalam imaji," kata saya dalam hati.

Kue Soes ini benar-benar original seperti rasa yang selama ini selalu saya rindu. Kulitnya garing gurih dengan fla yang creamy abis!!! Cream soes yang biasanya manis dengan aroma vanila yang keterlaluan, disini tampil sangat sederhana tanpa terlalu banyak aroma tapi manisnya langsung mencengkeram seluruh dinding mulut dan mematikan seluruh indera perasa di lidah. Yang berfungsi seketika itu juga hanyalah indera perasa manis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com