Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Tanpa Piring

Kompas.com - 14/07/2011, 09:32 WIB

Oleh: Yulia Sapthiani & Budi Suwarna

Zaman dulu daun pisang banyak dipakai sebagai tempat makan yang fungsinya sama seperti piring. Untuk mengingatkan kembali pada masa itu, rumah makan Alas Daun di Bandung, Jawa Barat, menyajikan konsep makan beralaskan daun pisang.

Selain dipakai sebagai alas makan, pohon pisang yang berjenis pisang hias ditanam sang pemilik rumah makan, Wawan Hermawan, di halaman bangunan. ”Tujuannya agar pengunjung tahu kalau alas makan yang mereka pakai bentuk pohonnya seperti itu. Kan, belum tentu semua tahu bentuk pohon pisang seperti apa,” tutur Wawan ketika kami berkunjung ke Alas Daun, pertengahan Juni.

Begitu tiba di tempat yang beralamat di Jalan Citarum ini, kita akan memasuki bangunan yang berarsitektur khas zaman Belanda. Di bagian yang menjadi dapur bangunan tersebut, pengunjung akan melihat puluhan menu makanan yang terdiri dari lalap (sayuran mentah) lengkap dengan beragam sambal, sayuran yang ditumis, serta berbagai daging.

Untuk ikan dan jenis makanan laut lainnya yang disediakan dalam kondisi mentah, bisa dipilih cara olahan yang diinginkan, seperti digoreng atau dibakar.

Jenis makanan yang tersaji tidak semuanya makanan Sunda meski rumah makan ini berada di Kota Bandung. Wawan memilih menyajikan nuansa Indonesia dengan menyediakan jenis menu dari daerah lain, seperti tumis bunga pepaya yang biasa kita jumpai di restoran masakan Manado atau sate pusut yang merupakan masakan khas Lombok.

Selain itu, juga ada beberapa menu yang sudah jarang ditemukan, seperti tutut/siput yang dimasak dengan bumbu kuning. Tumis tutut ini menjadi salah satu dari total 200 menu yang dimiliki Alas Daun.

Meski sayur dan lauk pauk disediakan hingga puluhan jenis setiap harinya, jangan heran kalau di dapur ini tidak akan dijumpai nasi. Nasi putih akan langsung diantarkan ke meja setelah pengunjung selesai memesan menu lain.

Dan yang menjadi ciri khas di sini: di meja tidak disediakan piring. Sesuai nama tempatnya, pengunjung akan makan beralaskan daun pisang yang dihamparkan begitu saja di setiap meja, tanpa tambahan alas apa pun, seperti piring dari rotan yang biasa dijumpai di tempat makan lain. Nasinya sendiri akan langsung dituangkan pramusaji dari boboko (tempat nasi dari anyaman rotan) yang akan selalu dibawa berkeliling dari satu meja ke meja lain.

”Kami berusaha menyajikan warisan nenek moyang dengan menggunakan daun sebagai tempat makan,” kata Wawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com