Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tarik Komodo dari "Seven Wonders"

Kompas.com - 16/08/2011, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menarik Taman Nasional Komodo sebagai finalis Tujuh Keajaiban Alam Baru atau New Seven Wonders of Nature. Indonesia mundur setelah diminta membayar 45 juta dollar AS atau sekitar Rp 383,8 miliar.

Keputusan menarik Taman Nasional Komodo dari New Seven Wonders of Nature diumumkan Kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Senin (15/8). ”Setelah keputusan ini dibuat, Taman Nasional Komodo tidak lagi menjadi bagian dari kampanye Tujuh Keajaiban Alam Baru yang diadakan New 7 Wonders Foundation,” kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

Ia mengaku tertipu dengan program New 7 Wonders Foundation. Penarikan dilakukan setelah New 7 Wonders Foundation mengancam akan mengeluarkan Taman Nasional Komodo dari daftar 28 finalis karena Indonesia menolak menjadi tuan rumah penyelenggaraan deklarasi pemenang Tujuh Keajaiban Alam Baru.

Untuk menjadi tuan rumah, New 7 Wonders Foundation mengharuskan Indonesia membayar 10 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 85,4 miliar sebagai lisensi. Kembudpar juga harus menyiapkan uang 35 juta dollar AS atau Rp 298,7 miliar untuk biaya penyelenggaraan acara di Indonesia.

”Kami belum menandatangani kontrak apa pun. Begitu melihat besarnya biaya yang dibutuhkan, kami akhirnya mundur,” kata Jero.

New 7 Wonders Foundation ini mengaku berkantor di Zurich dan Panama. Kembudpar lalu menunjuk pengacara Todung Mulya Lubis untuk mengatasi dampak hukum yang mungkin terjadi akibat penarikan diri itu.

Program Tujuh Keajaiban Alam Baru diadakan New 7 Wonders Foundation tahun 2008. Pemilihan dilakukan secara terbuka melalui mekanisme voting di situs www.New7Wonders.com. Keikutsertaan Indonesia dalam Tujuh Keajaiban Alam Baru sempat menimbulkan kecaman. Banyak pihak pernah mengingatkan Jero Wacik agar tidak begitu saja memercayai lembaga itu.

Taman Nasional Komodo sebenarnya sudah diakui sebagai warisan alam dunia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) tahun 1991. Namun, Kembudpar masih belum puas sehingga mengejar pengakuan dari lembaga macam New 7 Wonders Foundation.

Budayawan Jaya Suprana yang hadir pada acara itu mengatakan, orang Indonesia mudah sekali kagum pada segala sesuatu yang datang dari Barat. ”Kita ini selalu silau dengan lembaga-lembaga asing. Seharusnya kita punya strategi sendiri untuk mempromosikan kebudayaan dan alam Indonesia,” kata Jaya. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Travel Tips
    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Travel Update
    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Travel Update
    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com