YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta menegaskan bahwa saat ini status Gunung Merapi masih Waspada, tetapi kawasan tur lava di lereng gunung aman untuk dikunjungi wisatawan pada libur Lebaran 2011.
"Sampai hari ini status Gunung Merapi masih Waspada atau pada level dua. Namun, kawasan lereng Gunung Merapi, khususnya yang terdampak erupsi 2010, relatif aman untuk dikunjungi wisatawan," kata Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Sri Sumarti, Senin (29/8/2011).
Menurut dia, pengelola wisata tur lava Merapi, yang juga menyediakan fasilitas menjelajahi lokasi yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi dengan menggunakan mobil jip offroad ataupun motor trail, tetap boleh melayani pengunjung.
"Yang tidak boleh dan masih sangat berbahaya adalah di kawasan puncak Merapi. Jika hanya di Dusun Kinahrejo atau di bekas rumah Mbah Maridjan dan kawasan lain seperti Kaliadem, masih boleh. Meski demikian, pengelola lava tour tetap harus waspada dan hati-hati," ucapnya.
Ia mengatakan, diharapkan pula pengelola tur lava Merapi selalu memantau setiap perkembangan, terutama saat kunjungan wisatawan sangat banyak.
"Kami akan selalu siap menginformasikan kondisi terkini aktivitas Gunung Merapi untuk keamanan dan kenyamanan bersama," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Irwan Ramaini mengatakan bahwa pihaknya mendirikan satu pos keamanan di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, untuk mengantisipasi membanjirnya wisatawan ke kawasan tur lava Merapi pada libur Lebaran tahun ini.
"Kami perkirakan kawasan lava tour Merapi masih menjadi daya tarik wisatawan luar daerah yang ingin melihat langsung kawasan yang terkena dampak erupsi Merapi 2010, sehingga pada liburan Lebaran ini kami sengaja menyiapkan satu posko keamanan di Desa Umbulharjo," katanya.
Menurut dia, di posko keamanan ini disiagakan sejumlah personel untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan akses menuju kawasan tur lava dan kemungkinan munculnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Seperti pada awal-awal kawasan lava tour ini dibuka, hampir setiap akses menuju kawasan tersebut terjadi kemacetan dan penumpukan kendaraan wisatawan sehingga kami antisipasi dengan menempatkan personel satuan lalu lintas guna mengantisipasi terjadinya kemacetan saat libur Lebaran ini," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.