Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh Asal Mula, Tambora Jalan Pembuka

Kompas.com - 12/09/2011, 13:35 WIB

Catatan Ahmad Arif

KOMPAS.com - Ekspedisi Cincin Api ini merupakan mimpi lama yang menjadi nyata. Mimpi untuk membuat peliputan media tentang bencana. Bukan setelah petaka itu terjadi dan untuk meratapinya, tetapi lebih untuk mengingatkan masyarakat agar bersiaga terhadap bencana baru yang mungkin terjadi. Mengingatkan, bahwa negeri ini berada di belahan bumi yang paling bergolak.

Aceh adalah asal mula. Tiga tahun tinggal dan bertugas di Aceh, sejak dua hari setelah bencana gempa dan tsunami menghancurkan daerah ini pada 26 Desember 2004, telah menyentak kesadaran. Kenangan dua minggu sebelum petaka, saat tinggal di sana guna meliput konflik Aceh menambah kepedihan. Beberapa kawan terdekat hilang tersapu tsunami yang menewaskan lebih dari 160.000 warga Aceh.

Kenapa petaka sedemikian besar itu terjadi di ujung barat nusantara, merenggut sedemikian banyak saudara dan rekan?

Saat membuka lembaran kisah lama, petaka dengan kekuatan serupa Aceh—atau setidaknya mendekati—ternyata telah berkali-kali terjadi. Nusantara, dari ujung timur di Papua hingga ke Aceh, ibarat berdiri di atas tungku api yang mendidih, yang dibakar oleh kompleksitas geologi yang menyusunnya. Beberapa peradaban lama yang pernah jaya, kemungkinan juga tergusur dan dipindahkan oleh bencana.

Jalur gunung berapi

Di balik berkah kesuburan tanah dan keragaman hayati, nusantara ternyata berada di jalur gunung berapi teraktif di dunia: Cincin Api Pasifik. Jalur ini, yang melingkar dari Amerika Selatan, Kanada, Jepang, Pilipina, membuat simpul di Indonesia, hingga ke Kepulauan Pasifik adalah rumah bagi 90 persen gempa di bumi. Selain itu, kita juga berdiri di atas tiga tumpukan lempeng benua yang hiperaktif: Indoaustalia, Eurasia, dan Pasifik.

Tak heran jika, nusantara menjadi rumah bagi letusan-letusan gunung api terkuat yang pernah terjadi di bumi, Krakatau di Selat Sunda berada dalam skala 6 Volcanic Explosivity Index (VEI), Tambora di Sumbawa berada dalam skala 7 VEI, dan Toba dai Sumatera Utara berada dalam skala 8 VEI atau tingkat tertinggi dari skala yang menggambarkan kekuatan letusan gunung berapi di bumi.

Tetapi, kisah-kisah tentang petaka itu, yang sebagian berupa dongeng dan mitos, seperti tenggelam dalam berbagai masalah politik, korupsi, dan ekonomi yang membelit. Tetap saja, kita lebih terbuaikan dengan kisah tentang negeri subur ibarat untaian zamrud di garis katulistiwa, dibandingkan mengangankan negeri yang rentan bencana dan menuntut untuk waspada.

Kearifan tradisional

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com