Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendang, Paling Lezat di Dunia

Kompas.com - 25/09/2011, 02:19 WIB

Selain untuk konsumsi di Padang, rendang lapau itu sudah melanglang buana. ”Rendang kami sering dibawa sebagai bekal pergi haji ke Mekkah ataupun orang yang belajar di Eropa. Orang Minang kan lumayan banyak di Belanda,” lanjutnya.

Tradisi merantau warga Minang nyatanya ikut memopulerkan rendang ke seluruh penjuru Nusantara dan tanah rantau di negeri orang. Ikatan kuat dengan makanan kampung halaman itu akhirnya ikut mendorong inovasi pengemasan sehingga rendang bisa dikirim dengan mudah dan dikemas tahan lama.

Di Kota Payakumbuh misalnya, jenis rendang yang ditawarkan dibungkus dalam kemasan plastik dan dimasukkan dalam kotak-kotak dengan aneka merek, yang biasanya diambil dari nama anak perempuan sang pemilik. Rendang yang dijual sangat kering dan memiliki jenis yang beragam, seperti rendang telur, rendang paru, rendang ubi yang cenderung mirip keripik. Juga ada rendang runtiah, berupa daging yang disuwir-suwir.

”Kami tidak menjual sendiri ke luar negeri, tetapi ada pengepul. Mereka mengumpulkan dan kemudian menjualnya ke Singapura dan Mekkah,” kata Eriani, pemilik rendang bermerek Erika yang gerainya di Jalan Tan Malaka, Sungai Durian, Kecamatan Payakumbuh Utara.

Ketika rendang menjadi bekal favorit mereka yang menunaikan ibadah haji, hal ini mendorong pengusaha rendang memodifikasi strategi berdagang. ”Saya kembangkan rendang dalam bentuk sachet, yaitu satu paket isinya dua potong. Jadi jemaah bisa membuka rendangnya sehari demi sehari,” kata Reno, pemilik Rendang Uni Farah.

Modernisasi telah membuat kehidupan manusia menjadi serba cepat dan efisien, sampai-sampai memunculkan yang dinamakan masakan cepat saji. Namun, selera rupanya susah berubah. Perlahan tetapi pasti, orang semakin merindukan kembali ”masakan rumah”.

Rendang telah menjembatani perubahan zaman….

(MYR/SF/BSW/DAY/INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com