Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gegar Budaya di Bandara Internasional Lombok

Kompas.com - 03/10/2011, 00:48 WIB
Agung Setyahadi

Penulis

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com -- Masyarakat di sekitar Bandara Internasional Lombok di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, seperti mengalami gegar budaya. Ribuan warga memadati area bandara dari area pelataran kedatangan dan keberangkatan hingga memadati pagar jeruji besi landasan pacu untuk menyaksikan pesawat terbang, Minggu (2/10/2011).

Warga masyarakat yang berdatangan ke bandara itu rela berpanas-panasan untuk berdiri di depan pagar jeruji besi demi menyaksikan pesawat yang lepas landas atau mendarat. Mereka sabar menanti pesawat yang jarang-jarang datang itu, meskipun disengat terik Matahari.

Ada juga warga masyarakat yang melongok-longok melalui jendela-jendela kaca besar yang membatasi ruangan check-in. Kejadian ini membuat sebagian calon penumpang mengungkapkan keprihatinan atas fenomena gegar budaya ini.

"Ini tahun berapa sih, bukan 45 (1945) kan? Kenapa masih ada seperti ini, seolah masyarakat tidak tersentuh pembangunan," ujar Iwan calon penumpang tujuan Bali. Budi calon penumpang tujuan Jakarta juga kaget saat turun dari taxi dan menyaksikan banyak pedagang kaki lima menggelar lapak di area pelataran keberangkatan.

"Bandara internasional kok seperti ini, banyak pedagang asongan. Kaget juga saya," ujar Budi, sambil geleng-geleng kepala.

Di dalam bandara, di area check-in calon penumpang menunggu jam pelaporan keberangkatan sambil duduk lesehan. Ada juga yang tiduran berbantal tas bawaan. Calon penumpang yang makan nasi bungkus pun mudah dijumpai. Santap nasi bungkus menjadi pilihan karena di dalam bandara tidak ada restoran yang menyajikan makanan berat. Nasi bungkus dibeli di pedagang kaki lima di pelataran keberangkatan. (ANG/AIK/INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com