Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Bermula di Sianjur Mulamula

Kompas.com - 13/10/2011, 12:08 WIB
Indira Permanasari S

Penulis

Indira Permanasari

KOMPAS — Di lembah nan permai yang diapit Gunung Pusuk Buhit dan tebing Kaldera Toba, terletaklah Sianjur Mulamula. Air berlimpah menyuburkan hamparan sawah. Sedangkan Danau Toba, yang hanya berjarak 4,5 kilometer, menjanjikan pasokan ikan berlimpah. Di desa inilah diyakini orang Batak pertama diturunkan.

Kehidupan, awalnya hanya di dunia atas. Begitulah kepercayaan sebagian masyarakat Batak. Di sana, tinggal Ompu Debata Mulajadi na Bolon, beserta tiga dewa lain ciptaannya, yaitu Batara Guru, Soripada, dan Mangalabulan bersama keturunan mereka.

Hingga tiba saatnya anak perempuan Batara Guru, Deakparujar, berumah tangga. Dia ditunangkan dengan Raja Odapodap, putra dari Mangalabulan.

Namun, Deakparujar tidak menyukai tunangannya yang buruk rupa. Dia mengulur waktu dengan berjanji menikah setelah selesai menenun tujuh gumpalan benang kapas. Debata Mulajadi yang mengetahui siasat Deakparujar melempar benang itu sehingga jatuh dari kayangan. Ingin menyelamatkan tenunannya, Deakparujar meniti benang itu sehingga terayun-ayun di antara lautan tak berbatas dan dunia kayangan.

Deakparujar yang enggan kembali ke kayangan lalu meminta Mulajadi memberikannya tanah sebagai tempat berpijak. Permintaan itu dikabulkan. Dengan segenggam tanah tersebut, Deakparujar membentuk daratan di tengah-tengah lautan. Makin lama, bumi ciptaannya pun membesar.

Debata lalu mengirim Naga Padoha untuk membawa Deakparujar ke dunia atas. Utusan Debata itu mencabik-cabik bumi ciptaan Deakparujar. Namun, Deakparujar berhasil mengalahkan Naga Padoha. Bongkahan tanah yang tercabik-cabik Naga Padoha menjelma menjadi pulau-pulau.

Deakparujar memutuskan tinggal di bumi ciptaannya itu. Sebagai hadiah, sang ayah, Batara Guru, mengirimkan sebuah kotak yang begitu dibuka, keluarlah berbagai makhluk dan tanaman memenuhi bumi baru. Deakparujar menyebut kampung barunya itu Sianjur Mulamula.

Tidak disangka-sangka, Debata mengirim Raja Odapodap ke dunia baru itu. Akhirnya, Deakparujar pasrah menerima takdirnya dan menikah dengan Raja Odopodap. Dari perkawinan itu lahir anak kembar laki dan perempuan yang dinamai Sibursok dan Sitatap sebagai manusia mula-mula. Dari anak kembar itu diturunkan raja-raja Batak, Raja Uti, Simarimbulubosi, Raja Sisingamangaraja, dan Raja Nasiakbagi yang menjadi perpanjangan tangan Debata di dunia.

Konon, Deakparujar mengundang penghuni kayangan ke Sianjur Mulamula untuk menghadiri upacara pemberian nama anak-anak mereka. Para penghuni dunia atas itu datang melalui puncak Pusuk Buhit menuju ke Sianjur Mulamula di lereng gunung itu.

Gunung mitologis

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com