Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telusur Iboih dan Balohan dengan Sepeda Motor

Kompas.com - 17/10/2011, 14:21 WIB

Saat meneruskan perjalanan ke Sabang, jalan di tepi hutan dan pantai akan menjadi hiburan selama kurang lebih 25 menit di atas motor yang meliuk-liuk menyusuri jalanan. Perhatikan kondisi motor Anda.

Pastikan tak ada masalah saat mengemudikannya, karena dalam perjalanan ke Sabang dari Gapang, Anda akan melewati tanjakan dan turunan yang panjang dan cukup menantang. Hal ini terutama harus menjadi perhatian Anda saat mencoba rem kendaraan.

Bila Anda tergoda untuk melihat pemandangan yang sering kali mengintip Anda dari celah pohon-pohon tropis yang besar, berhentilah sejenak lalu parkirkan motor Anda di tepi jalan yang aman.

Di tikungan tajam yang menurun, pemandangan dapat dilihat dalam porsi terbaik. Telah banyak wisatawan asing yang juga bersewakan sepeda motor turut turun sejenak dan mengabadikan panoramanya.

Hati-hatilah bila Anda terlalu dekat ke tepi tebing, karena tidak ada jalur naik bila seseorang jatuh ke dalamnya. Tebing ini pun tak berpagar, jadi jangan terlalu bersemangat dan hilang kendali saat berdiri di tepinya.

Di sini Monyet pun terkadang merasa berhak mendapatkan penghargaan berupa sedikit makanan di ‘kawasan monyet’ ini. Jangan melakukan kontak mata dengan mereka saat Anda bermotor ria, karena hal itu dianggapnya sebagai tantangan bagi monyet jantan yang berkuasa.

Batas Kecepatan dan Klakson Batas kecepatan memang tidak diterapkan secara ketat tetapi secara sadar Anda tidak ingin merusak liburan dengan permasalahan kecelakaan lalu lintas atau terkait hukum karena terlalu kencang mengemudikan sepeda motor sewaan. Jadi, walau jalan di pulau ini begitu kosong dan mulus, jagalah kecepatan Anda di batas yang wajar.

Bila perlu, bunyikan klakson atau tanda peringatan suara sesekali saja untuk mengingatkan pengendara lain atas keberadaan Anda. Karena Sabang  sedang berkembang dan pembangunan beberapa fasilitas umum masih berjalan maka sesekali Anda mungkin akan berada di belakang truk besar. Bisa jadi asapnya mengganggu Anda.

Apabila itu memang terjadi maka lebih baik Anda berhenti dahulu atau melaju lebih lambat dari truk tersebut. Bila Anda memilih untuk menyusulnya, hati-hatilah.

Lampu depan kendaraan bermotor sudah menjadi aturan umum untuk selalu dinyalakan demi keselamatan dan penegakan hukum oleh warga yang berdisiplin. Jadi, nyalakanlah lampu depannya saat berkeliling. (ANGKE/HIM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com