Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Akibat Petasan Jadi Empat

Kompas.com - 31/10/2011, 12:44 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com- Korban tewas akibat ledakan petasan di rumah Kamandanu (31), bertambah satu setelah korban Arsatul (25) yang merupakan saudara Romadhon juga dinyatakan tewas.

"Dalam peristiwa ledakan petasan yang merubuhkan empat rumah, Minggu pukul 19.45 menyebabkan empat orang tewas. Tiga lainnya yang tewas adalah Kamandanu, Mashuri, dan Romadhan," kata  Pamong Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Chaeron, Senin (31/10/2011) di lokasi kejadian.

Menurut dia, dari tiga korban yang tewas itu hanya jenasah Romadhon yang herhasil diidentifikasi. Itupun berkat ditemukan penggalan kepala Romadhon, sedangkan tiga korban lainnya masih dalam proses evakuasi, karena tubuhnya hancur.

Berdasarkan keterangan sejumlah penduduk di sekitar rumah Kamandanu, Senin, ke empat bersaudara itu menemui ajal ketika tengah meracik bahan pembuatan petasan. Ledakan petasan yang menghancurkan mereka itu diduga akibat percikan api saat mereka tengah memadatkan racikan obat petasan ke dalam selongsong pembungkus petasan.

"Biasanya warga membuat petasan dengan mengisi (kan) racikan obat dari bahan yang sudah dicampur ke dalam selongsong. Setelah obat masuk, mereka lalu menggunakan batang besi memukul-mukul supaya obat semakin padat memenuhi lubang selongsong," ujar Saidi, warga di Bulusari.

Hingga Senin sekitar pukul 11.00 tadi, lokasi rumah Kamandanu yang hancur masih dipadati aparat petugas kepolisian, baik dari Kepolisian Resort Demak maupun Kepolisiain Daerah Jawa Tengah. bahkan, petugas tim Labfor dari Polda Jateng juga sudah melakukan penyidikan di lokasi rumah yang terletak di RT 04 RW 02 Dukuh penjor, Desa Bulusari, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com