Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Flores Bukan Cuma Pulau Komodo!

Kompas.com - 09/11/2011, 16:07 WIB

KOMPAS.com - Wajah Henk Halferkamps, Direktur Rama Tours dari Belanda, memerah saat mencicipi sambal yang terbuat dari cabai rawit Flores yang tersohor pedasnya. Namun, ia tetap melahap masakan berselera makanan pantai di Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur, Minggu (30/10/2011).

“Kami tidak mau membuat client kami terbang puluhan jam dari Eropa ke Flores hanya untuk tinggal selama dua hari saja. Komodo memang spektakuler tetapi mereka (client) perlu yang lainnya," jelas Heinz Hirter saat mengabadikan keramahtamahan masyarakat desa tradisional di Belaraghi dengan kameranya.

Henk datang bersama 11 orang lainnya dari berbagai negara Eropa dan Amerika untuk melakukan pencarian destinasi dan atraksi wisata baru di Flores.

"Kelimutu dan Komodo adalah highlight untuk Flores selama ini. Akan tetapi, jauh di sana, masih banyak daya tarik wisata yang bisa diperkenalkan dan sekaligus membantu masyarakat Flores untuk lebih sejahtera dari sektor pariwisata,” kata Ruedi Nuetzi, direktur program Asia dari Swisscontact, saat bertatap muka dengan perwakilan dari dinas pariwisata di setiap kabupaten.

Swisscontact sendiri telah mengundang 10 tour operator terkemuka dari Eropa dan 5 dari Indonesia untuk bergabung dalam perjalanan perkenalan (fam trip) demi menemukan daya tarik baru di Flores. Banyak hal yang dapat diperkenalkan kepada dunia internasional dalam rangka mengurangi beban Taman Nasional Komodo yang semakin tersohor. Hewan Komodo sendiri dikhawatirkan kondisinya akan stress akibat meningkatnya kunjungan wisatawan.

Selain Taman Nasional Komodo yang menjadi bintangnya, ada beberapa pilihan wisata lain di Nusa Tenggara Timur. Beberapa diantaranya adalah Gua Batu Cermin, Selat Pantar, Kepulauan Alor, Desa Prailiu, atau Festival Baleo.

Maumere sendiri adalah tempat menarik untuk berlibur sekaligus titik keberangkatan untuk mengawali petualangan menyusuri Pulau Flores. Beberapa akomodasi di Maumere, Moni, Ende, Bajawa, dan Ruteng sangat disukai para tour operator. Mereka mengakui bahwa client mereka akan merasa kerasan tinggal di hotel atau guesthouse yang bersih, terpelihara, dan ramah layanannya.

“Kamar mandi bersih, kipas angin atau penyejuk ruangan, layanan yang ramah, itu saja sudah sangat cukup. Apalagi ada wi-fi, pastilah sempurna,” kata John Hessing, tour operator dari Belanda yang mengkhusukan paket wisatanya bagi tuna rungu.

Sementara itu Ruud Jansen, konsultan perjalanan dari salah satu tour operator di Belanda menuturkan bahwa pihaknya telah rutin mengirimkan tamu ke Indonesia. Ia mengaku paket yang ia siapkan banyak diminati.

Pihaknya membuat paket selama 22 hari berwisata di Flores. Jansen yakin paketnya itu akan menarik. Lain lagi dengan pendapat James Jeske dari tour operator asal Amerika.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com