Labuan Bajo, Kompas
Pemkab Manggarai Barat menilai, pemerintah pusat selama ini kurang memperhatikan pengembangan pembangunan di daerah ini, terutama di luar kawasan Taman Nasional Komodo, yaitu di daratan Pulau Flores.
”Perhatian dari pemerintah pusat sangat kurang, bahkan untuk tahun 2011 dana alokasi khusus di bidang pariwisata nol,” kata Bupati Manggarai Barat Agustinus CH Dula, Jumat (11/11), di Labuan Bajo, seusai menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai pemrakarsa pergelaran tari adat Ndundundake dengan peserta terbanyak, yakni 2011 orang, dan peserta tari mengenakan selendang songke sebanyak 2011 orang.
Agustinus menjelaskan, kontribusi besar penerimaan ekonomi bagi masyarakat dan Pemkab Manggarai Barat sebenarnya justru dari Labuan Bajo, bukan dari kawasan atau pengelolaan TN Komodo, karena semua penerimaan dari tiket masuk wisatawan disetorkan ke kas pemerintah pusat sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Jika infrastruktur di Labuan Bajo siap, diharapkan turis asing yang mengunjungi TN Komodo betah di daerah itu. Justru masalah utama adalah minimnya sarana dan prasarana pendukung, termasuk fasilitas bandar udara dengan panjang landasan pacu 1.650 meter. Akibatnya, bandara belum dapat disinggahi pesawat berbadan lebar sejenis Boeing.
Kendala lain, banyak jalan kabupaten rusak sehingga akses wisatawan mengunjungi obyek wisata selain TN Komodo terganggu. (SEM)