Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan Komodo Harus Dorong Pembenahan Pariwisata

Kompas.com - 14/11/2011, 00:04 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Seluruh sektor pariwisata di 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur sesegera mungkin harus dibenahi menyusul keberhasilan komodo masuk dalam daftar  New 7 Wonders (Tujuh Keajaiban Dunia). Diharapkan akan banyak turis asing datang ke wilayah ini sehingga NTT harus menangkap peluang ini untuk meningkatkan sektor wisata.

Direktur Yayasan Peduli Sesama NTT Isidorus Udak mengemukakan, tidak hanya Pulau Komodo dengan komodonya yang harus mendapat perhatian dari para turis asing, tetapi juga daerah-daerah di seluruh NTT. "Turis ini tidak mungkin berhari-hari berada di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores. Mereka tentu ingin melihat obyek wisata di sekitar komodo juga. Mereka bisa ke Ende melihat danau tiga warna, Kelimutu, ke Lembata melihat penangkapan paus secara tradisional, ke Rote Ndao untuk berselancar, dan seterusnya," tutur Isidorus, Minggu (13/11/2011).

Pemerintah juga perlu menyiapkan infrastruktur secara memadai dan membangun sumber daya masyarakat, perilaku hidup masyarakat dalam berhadapan dengan turis asing. Sejumlah tradisi, budaya dan kebiasaan lokal yang unik dan langka, perlu dikembangkan dan dilestarikan sebagai pendukung sektor pariwisata ini. "Kini budaya-budaya dan tradisi-tradisi itu hampir punah karena tidak pernah mendapat perhatian pemerintah dan generasi muda," kata Isidorus.

Ia mengatakan, jika Pemerintah Provinsi NTT tidak terampil, tidak pandai mengelola sektor pariwisata, kesempatan ini akan dimanfaatkan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali untuk menarik turis asing ke wilayah mereka. "Lokasi Labuan Bajo dengan Lombok dan Denpasar sudah sangat dekat dan telah terbangun infrastruktur serta transportasi yang memadai," tambah Isidorus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com