Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Pasar Potensial Produk Kerajinan

Kompas.com - 23/11/2011, 19:54 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke objek wisata merupakan pasar potensial bagi produk kerajinan di daerah tujuan wisata. "Perajin di sentra produk kerajinan maupun yang membuka usaha di objek wisata  mengharapkan selalu ramai dikunjungi wisatawan karena menjadi peluang produk kerajinan terjual," kata Direktur Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) Amir Fanzuri di Yogyakarta, Rabu (23/11/2011).

Menurut Amir, produk kerajinan memang tidak bisa lepas dari pariwisata karena wisatawan biasanya akan membeli cenderamata saat pulang berwisata. "Wisatawan adalah pembeli produk kerajinan di sentra-sentra kerajinan. Dari kunjungan wisatawan itulah diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan perajin," katanya.

Amir mengatakan agar wisatawan tertarik mengunjungi dan membeli produk kerajinan, pengelola sentra kerajinan diharapkan mengemas sentra kerajinannya semenarik mungkin sehingga wisatawan dapat tertarik mengunjungi.

Sentra kerajinan juga bisa diarahkan dan dikembangkan sebagai objek wisata jika dikemas dalam paket kunjungan wisata. Wisatawan yang datang ke sentra kerajinan dapat melihat langsung proses produksinya. "Apalagi jika produk kerajinan tersebut dikerjakan dengan tangan, dipastikan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara akan tertarik membeli produk kerajinan tersebut," katanya.

Menurut dia, sentra kerajinan juga bisa dikembangkan sebagai alternatif wisata minat khusus. Hanya saja sentra kerajinan harus dimasukkan dalam kalender kegiatan wisata. "Pemerintah daerah harus memperkuat sarana pariwisata baik di objek wisata, hotel, restoran maupun transportasi," katanya.

Menurut Amir, upaya menarik minat wisatawan berkunjung ke sentra produksi kerajinan, pihak pengelola bisa menghadirkan atraksi seni dan budaya lokal yang hidup di sekitar sentra tersebut. "Dengan demikian, seni dan budaya lokal akan dapat hidup dan kesejahteraan para pelakunya bisa meningkat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com