BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kalangan pedagang di Pasar Terapung Sungai Barito Banjarmasin, mengeluhkan sepinya pembeli atau masyarakat yang belanja ke pasar tradisional yang menjadi ikon pariwisata provinsi Kalimantan Selatan tersebut.
Salah seorang pedagang pasar terapung Khatijah ditemui pada Festival Pasar Terapung di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Kamis mengatakan, saat ini pembeli maupun pedagang di Pasar Terapung telah jauh berkurang.
Hal tersebut terjadi karena sebagian besar pedagang maupun pembeli memilih berjualan dan berbelanja di pasar modern yang kini banyak terbangun di Kota Banjarmasin.
"Saat ini pembangunan jalan darat mengalami kemajuan cukup pesat, sehingga banyak berdiri pasar-pasar tradisional dan modern di darat dengan akses jalan lebih mudah," katanya, Kamis (24/11/2011).
Dengan demikian, walapun harga sayuran maupun buah-buahan di pasar Terapung lebih murah, banyak pembeli yang memilih berbelanja di pasar daratan.
Kalaupun ada beberapa masyarakat yang masih membeli ke pasar terapung adalah tengkulak yang akan menjual kembali hasil sayuran maupun buah-buahan tersebut ke pasar.
Kondisi tersebut cukup meresahkan para pedagang pasar yang transaksi jual belinya di atas sungai tersebut, karena bila kondisi tersebut dibiarkan lama-kelamaan ikon wisata Kalsel tersebut akan punah.
"Kami berharap pemerintah bisa segera mencarikan cara agar pasar tradisional turun temurun tersebut tetap lestari," kata Khatijah.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan memborong dagangan pedagang pasar Terapung yang rata-rata berusia lanjut tersebut.
Seklitar 17 pedagang yang memarkir kelotoknya dipinggiran Sungai Martapura mendapatkan rizqi dari Wagub masing-masing Rp 100.000.
"Alhamdulilah," kata beberapa pedagang sambil mencium uang lembaran Rp 100.000 baru dari Wagub setelah mereka memberikan beberapa bingkisan dagangan kepada pihak Wagub.
Semakin menghilangnya pedagang pasar Terapung tidak hanya meresahkan para pedagang tetapi juga pemerintah provinsi maupun kota Banjarmasin juga takut Kalsel akan kehilangan ikon wisata yang sudah terkenal hingga manca negara.
Beberapa upaya untuk menyelamatkan pasar kebanggaan tersebut telah dilakukan, selain menggelar festival pasar tersebut direncanakan juga akan dipindahkan ke daerah Jafri Zam-Zam agar lebih mudah dinikmati para wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara.
Bahkan Wagub pada kesempatan tersebut berencana untuk mengeluarkan sayembara agar pasar terapung bisa dikemas dan dibenahi lebih menarik lagi.
Berdasarkan data dari Dinas Paraiwisata Kota Banjarmasin sebelum 1980 jumlah pedagang di Muara Kuin lebih dari 200 orang, tetapi kini tinggal 85 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.