Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumut Gencar Promosi Pariwisata

Kompas.com - 25/11/2011, 15:42 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Sumatera Utara akan mengintensifkan promosi potensi pariwisata provinsi ini di luar negeri untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Utara, Naruddin Dalimunthe di Medan, Jumat (25/11/2011) mengatakan, promosi merupakan salah satu faktor utama dalam upaya memancing minat wisatawan untuk datang ke Sumut.

Salah satu yang dilakukan dengan mengggencarkan promosi dengan menggandeng perwakilan Indonesia di luar negeri seperti kedutaan dan perusahaan asing yang memiliki cabang di Indonesia.

Promosi terutama diintensifkan di negara-negara yang selama ini memang menjadi pasar potensial pariwisata Indonesia seperti Jepang, China, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara Eropa lainnya.

"Selama ini kita melakukan promosi kel luar negeri hanya melalui kegiatan-kegiatan, pengiriman brosur di keluar negeri. Tahun depan kita akan lebih intensif dengan menggandeng kantor-kantor kedutaan Indonesia yang ada di luar negeri," katanya.

Sementara ketika ditanya mengenai target jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada 2012 ke Sumatera Utara, Naruddin mengaku belum berani memasang target sebelum ada pembenahan-pembenahan terutama akses jalan menuju berbagai lokasi pariwisata.

Menurut Naruddin, salah satu kendala membuat wisatawan mancanegara dapat mengulangi kunjungannya ke Sumut adalah masih belum layaknya infrastruktur menuju objek wisata. "Kalau semua fasilitas sudah baik, baru kita berani memasang target seperti halnya Bali, semua sarana dan prasarana di sana sudah cukup baik, sehingga wisatawan tidak putus datang kesana," katanya.

Ia memaparkan, pariwisata tidak bisa dibangun satu pihak saja, namun harus kolektif dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat. "Kita harus memperbaiki dulu destinasi pariwisata di Sumut, karena tidak mungkin hanya mengandalkan kondisi alam sementara akses kelokasinya tidak mendukung. Infrastruktur harus diperhatikan, baru kemudian potensi pariwisata," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com