Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Laweyan, Kampung Batik yang Eksotis

Kompas.com - 25/11/2011, 16:33 WIB

KOMPAS.com - Kampung Laweyan adalah salah satu kampung batik yang eksotis di Kota Solo, Jawa Tengah. Suasana kampung dengan rumah-rumah kuno dan gang-gang jalan yang dibatasi tembok-tembok putih tinggi.

Batik sudah dikenal sejak abad ke-19 di kampung ini. Karya tradisional ini masih terus dilestarikan oleh penduduk Kampung Laweyan.

Toko-toko penjual batik di sepanjang jalan sekaligus rumah bagi penjualnya. Pengrajin batik dan penjualnya menjadi satu, berjejeran di sepanjang jalan Kampung Laweyan. Di sini pengunjung bisa berbelanja batik dan melihat juga cara proses pembuatan batik.

Waktu yang paling tepat untuk melihat aktivitas kampung ini adalah di pagi hari. Pengunjung bisa melihat pembuatan batik tulis, batik cap, pencelupan, pencucian hingga penjemuran kain-kain batik yang beraneka corak,

Menyusuri jalan-jalan di Laweyan dengan becak sangat menarik. Tentunya, dengan naik becak, tidak akan capai daripada harus berjalan kaki.

Para tukang becak pun bertindak menjadi penunjuk jalan. Sementara wisatawan dapat melihat bangunan kuno di kanan dan kiri. Lalu, sesekali berhenti ke sebuah toko batik. Tukang becak di Laweyan sangat sabar menunggu penumpangnya membeli batik.

Menyusuri lorong-lorong kecil di antara tembok tinggi dan rumah kuno memiliki sensasi tersendiri. Tembok-tembok tua dengan warna yang memudar menjadi saksi kejayaan juragan batik di masa lalu. Kita seolah berjalan di antara kejayaan rumah-rumah saudagar batik kaya zaman dahulu.

Laweyan  berasal dari  kata “lawe” dalam Bahasa Jawa yang berarti bahan kain tenun. Konon Kampung Laweyan dulu banyak ditumbuhi pohon kapas dan merupakan sentra industri benang yang kemudian berkembang menjadi sentra industri kain tenun dan batik.

Dahulu, banyak saudagar batik kaya yang memiliki bangunan rumah yang bagus dan pagar tembok tinggi. Demi alasan keamanan, rumahnya dikelilingi tembok tinggi. Sampai sekarang, Anda bisa melihat tembok tinggi itu.

Ada salah satu rumah yang sekarang digunakan untuk Museum H Samanhoedi, Ketua Serikat Dagang Islam di Laweyan. Rumah tersebut banyak dipenuhi foto-foto masa muda dan masa tua H. Samanhoedi.

Salah satu bangunan besar bekas rumah juragan batik yang masih terawat adalah Hotel Roemahkoe yang sekarang menjadi hotel. Kawasan Laweyan yang dilewati Jalan Dr. Rajiman lokasinya dekat Keraton Surakarta dan tidak jauh dari Pasar Klewer, pusat pasar batik Solo. (Asita DK Suryanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com