Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Keutuhan Adat Kampung Naga

Kompas.com - 09/12/2011, 04:03 WIB

Oleh Cornelius Helmy

Salah satu daerah tujuan wisata terkenal di Jawa Barat adalah Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya. Setiap hari, apalagi akhir pekan, kawasan itu ramai dikunjungi para wisatawan lokal ataupun mancanegara yang ingin mengetahui keunikan dan kearifan Kampung Naga. 

Padahal, sekitar 30-40 tahun lalu—tahun 1970-1980—tak sembarang orang bisa mengunjungi Kampung Adat Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Warga Kampung Naga secara terbatas memberikan izin kunjungan kepada orang asing masuk ke wilayah adat. Mereka melakukan hal tersebut dengan tujuan menjaga kemurnian kearifan lokal dan adat istiadat yang telah diwariskan leluhur Kampung Naga.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, warga Kampung Naga kemudian memaklumi bahwa ketertarikan warga tidak bisa dibatasi. Terletak di pinggir jalan Tasikmalaya- Garut, Kampung Adat Naga dengan segala kekhasannya menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan luar negeri. Ada yang ingin sekadar berwisata, tetapi juga ada yang terang-terangan ingin belajar tentang konsep hidup ala Kampung Naga.

Ucu Suherlan (44) masih ingat pesan ayahnya, mendiang Jajat Sutija yang pernah menjadi kuncen Kampung Naga. Almarhum Jajat saat itu mengatakan, minat masyarakat, terutama orang asing, sulit dibendung. Karena itu, untuk memudahkan komunikasi dan penyampaian informasi yang benar, Jajat bersiap menghadapi hal itu.

Salah satu yang harus disiapkan adalah kemampuan berbahasa Inggris untuk melancarkan komunikasi antara warga setempat dan pendatang. Bahasa Inggris diyakini sebagai bahasa universal yang digunakan banyak suku bangsa dunia.

”Adat tidak melarang warganya untuk belajar atau sekolah. Bahkan, warga disarankan untuk terus belajar selagi itu bisa diupayakan dengan jalan yang benar. Bapak berharap saya bisa menjadi jembatan agar wisatawan asing paham dengan pola kehidupan masyarakat Kampung Naga,” kata Ucu.

Kemampuan warga berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan turis mancanegara dipastikan akan berdampak positif bagi perkembangan wisata warga Kampung Naga.

Tulis surat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com