Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau ke Borobudur? Baca Dulu Tipsnya...

Kompas.com - 21/12/2011, 11:12 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Candi Borobudur sebagai candi Buddha terbesar di dunia ibarat lampu, sementara wisatawan adalah laron. Jumlah wisatawan yang mengunjungi candi ini terus meningkat. Saat Gunung Merapi erupsi di tahun 2010 maupun beberapa waktu setelah itu, Candi Borobudur sempat tutup beberapa lama. Saat itu, Candi Borobudur tertutup abu Gunung Merapi.

Pihak UNESCO, pemerintah Indonesia, dan Friends of Borobudur yang terdiri dari berbagai donator belahan dunia, maupun penduduk setempat dan masyarakat Indonesia, bahu-membahu membersihkan Candi Borobudur. Bukan pekerjaan rumah yang mudah. Perlu waktu yang lama sampai akhirnya Candi Borobudur dibuka dan setiap lantainya hingga lantai teratas terbuka untuk masyarakat umum.

Candi yang sudah sangat tua ini memang rentan. Wisatawan yang berkunjung seringkali lupa bahwa yang mereka pijak adalah bangunan beratus tahun yang merupakan peninggalan para leluhur. Pun lupa, bahwa candi tersebut merupakan sebuah tempat suci bagi umat Buddha.

Oleh karena itu, sebelum mengunjungi Candi Borobudur, berikut beberapa panduan sebagai upaya pelestarian dan penghargaan terhadap Candi Borobudur. Sebagian besar panduan berikut dikeluarkan oleh pihak pengelola Candi Borobudur.

Pemandu wisata. Pengunjung harus didampingi oleh petugas atau bersama pemandu wisata. Memang sebaiknya Anda mengunjungi Candi Borobudur bersama pemandu wisata. Tak lengkap jika Anda mengunjungi candi ini hanya untuk foto-foto saja. Pengetahuan dan sejarah di balik candi tersebut sangat menarik dan memperkaya diri Anda.

Jika Anda pernah mengunjungi Candi Borobudur sebelumnya bersama pemandu wisata, maka tetaplah gunakan pemandu wisata di kunjungan berikutnya. Ada banyak pemandu wisata local di Candi Borobudur. Masing-masing pemandu wisata memiliki gaya dan cara penyampaian kisah Candi Borobudur sendiri-sendiri. Sehingga Anda selalu mendapatkan ilmu tambahan maupun pengalaman baru.

Kunjungan dalam kelompok. Pihak Candi Borobudur akan mengatur kunjungan secara kelompok dengan jumlah minimal 30 orang. Setiap kelompok akan didampingi petugas yang akan mengarahkan jalur kunjungan selama di Candi Borobudur.

Jalur kunjungan. Kini jika berkunjung ke Candi Borobudur, maka terdapat jalur yang disesuaikan dengan jam kunjungan. Terdapat dua jalur kunjungan yaitu jalur kuning dan jalur hijau. Hal ini agar mengatur pergerakan wisatawan sehingga tidak menumpuk di satu tempat.

Baju yang dipakai. Sebaiknya gunakan bahan katun yang nyaman. Jika Anda datang di pagi hari, ada baiknya membawa jaket karena udaranya yang lumayan dingin. Hindari menggunakan sepatu atau sandal hak tinggi, maupun sepatu kulit. Gunakan sandal atau sepatu yang nyaman untuk jalan kaki.

Setiap pengunjung dewasa wajib menggunakan kain sarung yang telah disediakan. Setelah selesai menjelajahi Candi Borobudur, jangan lupa kembalikan kain sarung bermotif batik tersebut.

Jangan manjat dan duduk di stupa. Ada banyak stupa dan patung di Candi Borobudur. Janganlah memanjat stupa, relief, maupun patung yang terdapat di dalamnya. Jangan pula duduk di atasnya. Sebenarnya tanda petunjuk untuk larangan ini sudah terpampang jelas, namun wisatawan masih banyak yang melanggarnya.

Selain sebagai bentuk penghargaan terhadap Candi Borobudur, hal ini juga bagian dari pelestarian. Jangan lupa, batu-batu ini sudah berumur sangat tua dan pelan-pelan mulai terkikis.

Larangan lainnya. Jangan membuang sampah sembarangan, merokok di area Candi Borobudur, dan mencoret-coret candi. Juga, jangan membawa makanan, senjata tajam, alat musik, dan hewan.

Waktu berkunjung. Jam buka mulai dari jam 6 pagi hingga jam 5 sore. Sebaiknya datang di bulan Juni, Juli, atau Agustus. Sebab, di bulan-bulan ini cuaca cenderung cerah. Namun, Candi Borobudur selalu cantik dikunjungi kapan pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

    Travel Tips
    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

    Travel Update
    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

    Travel Update
    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

    Jalan Jalan
    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

    Travel Tips
    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

    Travel Update
    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

    Jalan Jalan
    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

    Jalan Jalan
     7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

    Jalan Jalan
    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

    Travel Tips
    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

    Travel Update
    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

    Travel Update
    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com