Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Wisata Aman di Negara Asing

Kompas.com - 23/12/2011, 12:36 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Seorang teman pernah bercerita pengalamannya saat hampir dipukuli orang mabuk di Rusia. "Tiba-tiba saja laki-laki ini datang dan mengarahkan tinjunya ke saya. Saya bisa mencium bau alkohol. Saya hanya bisa lari dan orang itu mengejar saya. Untung saat lari, saya bertemu polisi," tutur Vian (30) menceritakan pengalamannya saat pelesir ke Rusia.

Ya, berwisata ke luar negeri apalagi ke negara yang memang asing bagi kita, semaju apa pun negara tersebut, wisatawan tetap harus waspada. Walaupun catatan kriminalitas negara tersebut rendah, bukan berarti bahaya kejahatan tak mengancam. Berikut ini tips berwisata dengan aman di luar negeri.

Ketahui tingkat kriminalitas. Lakukan riset dan kenali area-area mana di negara tersebut yang merupakan kawasan dengan tingkat kriminalitas tinggi atau berbahaya bagi turis untuk masuk daerah tersebut. Kawasan seperti ini biasanya selalu ada di negara mana pun. Meski negara tersebut tergolong negara maju.

Pelajari daerah tujuan wisata. Ketahui kejahatan apa yang biasanya terjadi di negara tersebut. Hindari pula gang-gang gelap dan kawasan kumuh. Namun ingat, di beberapa negara seperti di Eropa, kriminalitas seringkali terjadi bukan karena alasan ekonomi, melainkan karena pengaruh alkohol.

Simpan nomor darurat. Simpan nomor kepolisian setempat maupun KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) yang ada di negara tersebut. Jika Anda berencana untuk melancong dalam waktu yang lama di negara tersebut, tak ada salahnya Anda melakukan lapor diri ke KBRI setempat. Ketahui pula siapa orang di kedutaan yang bisa Anda hubungi jika terjadi sesuatu. Bekali juga dengan kemampuan berbahasa negara setempat, walaupun hanya sebatas kata-kata dasar.

Lain padang, lain belalang. Kenali kebiasaan dan budaya setempat. Setiap daerah pasti memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya saja, seperti turis asal negara-negara barat saat berwisata di Indonesia, sebagian besar tidak tahu bahwa tidak sopan jika kita menyerahkan benda menggunakan tangan kiri. Contoh lain adalah ancungan jempol yang berarti "OK" memiliki makna yang tidak sopan di Yunani. Tentu Anda tidak ingin membuat keributan hanya karena hal sepele, bukan?

Pikirkan pakaian yang ingin Anda kenakan. Walau udara panas, bukan berarti Anda langsung mengenakan celana super pendek dan kaus tanpa lengan. Kenali dulu apakah daerah tersebut dapat menerima seseorang menggunakan pakaian yang minim. Juga, hindari menggunakan pakaian yang terlalu terlihat mewah apabila Anda sekadar jalan-jalan di luar.

Jaga agar penampilan Anda tidak mencolok, seperti mengenakan perhiasan mahal. Apalagi jika Anda pergi sendiri atau dalam rombongan berjumlah kecil, tak perlu menenteng-nenteng kamera yang seakan menunjukkan bahwa Anda turis. Keluarkan kamera saat Anda benar-benar ingin memfoto sesuatu.

Jangan terlalu ramah. Sebagai orang Indonesia, merupakan hal wajar jika bersikap ramah bahkan kepada orang asing sekali pun. Namun, di negara-negara barat, keramahan ini bisa disalahartikan. Apalagi bagi pelancong perempuan. Bisa-bisa Anda dianggap sedang "mengundang" si orang asing ini. Jika ada yang berusaha mengajak Anda berbicara, mengobrolah dengan sopan dan tak perlu membeberkan identitas Anda seperti tempat Anda menginap.

Pencar dokumen penting dan uang. Jangan menaruh kartu kredit, uang, kartu identitas, dan paspor di tempat yang sama. Pencarlah barang-barang tersebut. Uang pun dibagi-bagi, antara dompet dan tas. Juga letakkan uang di tempat tersembunyi, seperti di sepatu. Hal ini untuk menghindari situasi Anda dirampok, maka Anda masih memiliki persediaan uang tunai. Jangan lupa untuk memfotokopi paspor maupun simpan scan paspor di email.

Naik transportasi umum. Anda perlu mengetahui taksi yang dapat dipercaya di masing-masing negara. Minta rekomendasi dari pihak hotel. Kalau perlu, biarkan pihak hotel yang mencarikan taksi untuk Anda dan catatlah nomor taksi dan nama supirnya. Jika naik bus, pilih tempat duduk dekat sopir bus. Sementara kereta api, pilihlah gerbong yang ramai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com