Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Sebut Polisi Lamban

Kompas.com - 30/12/2011, 14:44 WIB
Idha Saraswati W Sejati

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Tim pengacara korban pembakaran rumah di Desa Karang Gayan, Kecamatan Omben, Sampang, menyebut polisi bertindak lambang. Peristiwa pembakaran rumah Kiai Tajul Muluk dan keluarganya itu sebenarnya sudah bisa diprediksi, tetapi polisi tidak melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi kejadian tersebut.

M Hadun, salah seorang pengacara korban dari Tim Pembela Ahlul Bait Indonesia (ABI), mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kemungkinan terjadinya peristiwa itu kepada polisi.

Dalam rilis yang dibuat ABI, informasi mengenai rencana penyerangan rumah Kiai Tajul Muluk itu diperoleh dari salah seorang warga. "Kami sudah melapor ke polisi, tetapi tidak ada tindakan," ujarnya saat mendatangi Kantor Kepolisian Resor Sampang, Jumat (30/12/2011).

Setelah penyerangan itu benar-benar terjadi, polisi kembali dinilai lamban karena tidak segera mengusut pelaku penyerangan. "Pelakunya sudah jelas, tetapi sampai sekarang tidak ada yang ditangkap. Kalau terlalu lama, pelaku ini bisa kabur ke Malaysia," ujarnya.

Ia menjelaskan, kedatangannya ke Kantor Polres Sampang itu bertujuan untuk mengetahui perkembangan penanganan kasus penyerangan rumah Kiai Tajul Muluk oleh polisi. Namun, kedatangannya tidak mendapat respons dari para polisi, termasuk dari Kepala Satuan Intel Polres Sampang.

"Kalau kasus tambang pelaku segera ditangkap, maka pelaku pembakaran madrasah juga harus segera ditangkap. Ini masalah pelanggaran hak asasi manusia. Banyak yang mengungsi, ini masalah kemanusiaan, bukan sekadar masalah keluarga," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com