Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Menyelam di Bunaken

Kompas.com - 11/01/2012, 04:51 WIB

KOMPAS.com — Menyelam adalah kegiatan olahraga yang sangat menyenangkan. Kegiatan ini bukan saja baik bagi kesehatan, melainkan juga untuk menenangkan pikiran dan kepuasan batin. Meminjam kata-kata bijaksana seorang penyelam senior asal Florida, Arthur Hamilton, yang mengatakan, "Anda belum melihat dunia apabila Anda belum pernah menyelam di dasar laut."

Indonesia, negara tercinta ini, adalah tempat yang tepat untuk kegiatan menyelam. Hitung saja, di negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan samudra ini terdapat lebih dari 17.000 pulau dari ujung Sumatera sampai tanah Papua. Dikelilingi perbatasan antara laut Andaman, Singapura, Laut Cina Selatan, Malaysia, dan Filipina, serta samudra Pasifik Papua Niugini, Samudra Hindia dan Australia. Laut dan Samudra! Kebayang kan betapa tak terbatasnya air laut untuk diselami!

Lokasi menyelam eksotik di Indonesia begitu banyak dan beragam. Mulai dari Pulau Seribu, Ujung Kulon, Karimun Jawa, Kalimantan, Bali dan Sumbawa, Komodo, Wakatobi, Bangka, Banda dan Flores, Bintan, Makassar, Bunaken, sampai Raja Ampat di Irian Jaya.

Bunaken

Pulau Bunaken, yang berlokasi di Sulawesi Utara, dapat ditempuh pesawat udara langsung dari Jakarta selama 3 jam dan 10 menit. Selama kira-kira 15-40 menit dari pinggiran kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan kapal motor, melewati Gunung Manado Tua, Anda dapat melihat langsung Pulau Bunaken yang berada tepat di sebelah Pulau Siladen. Pulau Bunaken memiliki taman laut nasional yang terkenal di dunia dengan luas area lebih dari 75.000 hektar, yang dibagi oleh 3 persen daratan dan 97 persen lautan, termasuk di dalamnya Taman Laut Bunaken.

Salah satu majalah travel di Inggris dalam artikel yang berjudul "World Top 10 Best Dives Destination" menobatkan Taman Laut Bunaken sebagai salah satu destinasi selam terbaik di dunia. Penghargaan tersebut tidak berlebihan karena Taman Laut Bunaken yang diresmikan pada tahun 1991 ini dikelilingi oleh lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen yang jumlah keseluruhan memiliki 29 titik selam (dive spot) yang fantastis!

Apa yang membuat Bunaken spesial?

Pulau Bunaken adalah salah satu pulau yang memiliki biodiversitas kelautan atau keanekaragaman hayati terbanyak di dunia. Taman Laut Bunaken sendiri adalah taman laut yang dilindungi karena terdapat bermacam-macam tumbuhan dan binatang yang diproteksi untuk kepentingan perikanan dan kelautan, dan tentunya pariwisata.

Terdapat lima puluh delapan jenis terumbu karang dan 2.000 spesies ikan di Taman Laut Bunaken. Di antaranya ikan Kuda Gusumi (Hippocampus), Oci Putih (Seriola rivoliana), Lolosi Ekor Kuning (Lutjanus kasmira), kerapu (Epinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), Ila Gasi (Scolopsis bilineatus), jenis moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), Kepala Kambing (Cassis cornuta), Nautilus berongga (Nautilus pompillius), dan masih banyak lagi. Di samping itu, banyak binatang laut langka yang dapat ditemukan di Bunaken, seperti coelacanths, dugong, ikan paus, lumba-lumba, dan penyu.

Tidak ada masa off-seasons, alias kapan saja bisa menyelam di Bunaken. Walaupun menurut pengalaman saya pribadi, waktu terbaik untuk menyelam di Bunaken adalah pada bulan Mei dan Juni. Pada saat-saat seperti itu Anda akan disambut oleh air laut yang jernih dan hangat (temperatur udara 26 derajat celsius-31 derajat celsius). Air laut yang tenang hampir tanpa ombak dan arus, dengan jarak pandang 20 meter-35 meter, memungkinkan saya dapat melihat dengan jelas pesona terumbu karang dan ikan berwarna-warni dengan kedalaman hanya 5 meter! Kedalaman menyelam di Bunaken antara 5 meter dan 40 meter.

Menyelam di Bunaken merupakan suatu perjalanan yang istimewa. Melihat pemandangan bawah laut memberikan pengalaman yang cukup banyak. Kita akan melihat dan merasakan bagaimana menyelam di lokasi landai yang kaya terumbu karang, jenis ikan seperti "ikan Nemo" (clown fish), school fish, dan rombongan ikan warna-warni yang lalu lalang.

Di kedalaman lebih dari 18 meter, Anda akan merasakan pengalaman menyelam di tebing laut (wall diving), seakan kita "terbang" di kedalaman jurang laut (drop-off) yang seolah-olah tanpa dasar. Sesekali bisa bertemu dengan penyu raksasa yang konon sudah berumur hampir 100 tahun, ikan pari (manta, sting, dan eagle rays), kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel fish, blow fish, blue ribbon eels, lobster, sampai hiu!

Untuk para under water photographer di pastikan tidak akan kecewa dengan peluang gambar yang sangat spektakuler dan menarik untuk diabadikan menjadi gambar-gambar foto yang menawan. Seorang teman yang berprofesi sebagai fotografer profesional, Hanny Kandou yang kebetulan juga dive-master mengabadikan kegiatan menyelam kami di kedalaman 20 meter di bawah laut dengan peralatan foto yang cukup rumit. Namun, hasil foto yang di dapatkan sangat dramatis. Menyenangkan juga berpotret ria di dalam laut, bisa melupakan rasa cemas dan takut.

Belajar menyelam

Saya masih ingat saat kali pertama menyelam. Waktu itu saya sedang berlibur di Bunaken bersama seorang sahabat saya, Agnes. Karena belum bisa menyelam, saya harus berpuas diri dengan snorkeling; olahraga rekreasi mengambang di atas permukaan air yang dilengkapi masker dan kaki katak ini sudah saya lakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com