Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arung Jeram Malam Hari? Siapa Takut!

Kompas.com - 15/01/2012, 08:02 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Laksana kunang-kunang yang sedang memadu kasih di sungai. Cahaya-cahaya kerlip di pekatnya malam itu adalah head lamp atau lampu-lampu sorot yang dipasang di atas kepala. Dari kejauhan memang tampak seperti kunang-kunang, apalagi di tengah desiran arus sungai yang deras.

Sekumpulan rombongan ini baru saja turun ke sungai lengkap dengan peralatan untuk berarung jeram. Arung jeram memang lazimnya dilakukan di siang hari. Namun, Arus Liar sebagai salah satu operator arung jeram di Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, menawarkan hal yang berbeda. Ya, arung jeram pada malam hari.

“Di Sungai Citarik ada beberapa operator arung jeram, tapi Arus Liar satu-satunya yang punya night rafting,” tutur Didi, pemandu rafting yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi pemandu.

Tak sekadar berarung jeram di malam hari, malam itu arung jeram dilakukan di hari terakhir tahun 2011. Memang sudah menjadi agenda rutin sejak beberapa tahun Arus Liar mengadakan “Night Rafting” atau berarung jeram di malam hari saat pergantian Tahun Baru.

Arus Liar sudah beroperasi sejak 1997. Sejak mengadakan night rafting di tahun 31 Desember 2000, setiap tahunnya semakin banyak orang yang berminat berarung jeram di malam hari. Dulu, cerita Didi, penggemar rafting adalah orang-orang Eropa dan Australia, namun kini orang Indonesia pun banyak yang gemar arung jeram.

Menurut Didi, tahun ini peserta night rafting lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Kapasitas maksimal untuk night rafting hanya bisa menurunkan 40 perahu. Masing-masing perahu bisa diisi maksimal 4 peserta. Khusus untuk arung jeram malam hari, setiap perahu diterjunkan dua orang pemandu.

Hanya saja, Anda tak harus menunggu Tahun Baru untuk merasakan sensasi berarung jeram di gelapnya malam bermodalkan cahaya bulan dan temaram lampu sorot di kepala pemandu. Syarat agar bisa arung jeram di malam hari adalah debit air maksimal 80 centimeter.

Bandingkan dengan debit air maksimal 90 centimeter di siang hari. Arung jeram sendiri sudah memacu adrenalin begitu kencang. Nah, mengarungi sungai deras penuh batu, dengan kemungkinan terlempar ke sungai ataupun perahu terbalik, akan semakin seru dan mendebarkan di malam hari.

Segala sesuatunya serba tidak pasti dan hanya bisa berserah pada alam. Di saat inilah, alam menunjukkan kuasa dan manusia hanya bisa mengikuti. Berani menentang arus, siap-siap saja terlempar dari perahu.

Ada beberapa rute yang bisa dicoba. Namun, untuk pemula dapat mencoba rute pendek sejauh lima kilometer yang ditempuh sekitar dua jam. Ada beberapa jeram yang akan Anda lewati, mulai dari sjkeperti jeram Ayu, Jeram Break Water, Big Wave, sampai ke Nusa Dua.

Anda tidak akan tahu apa yang ada di depan mata. Bisa jadi curaman tinggi sehingga mampu membalikan perahu, hingga batu besar yang terpaksa Anda tabrak, ataupun batu-batu yang muncul ke permukaan sungai hingga membuat perahu menyangkut.

Ikut teriakan pemandu dan bersiaplah mengayuh dayung maju atau mundur. Semakin ramai perahu yang turun, maka tumbukan antara perahu pun tak terelakkan. Tertarik mencoba tantangan ini? Adan perlu merogoh kocek sebesar Rp 575.000 per orang, dengan minimum peserta 10 orang.

Harga ini sudah termasuk peralatan untuk night rafting, pemandu, tim penyelamat, makan siang, akomodasi, asuransi, transportasi lokal, dan sertifikat. Petualangan akan terasa makin seru jika Anda menginap di kemah yang dikelola Arus Liar.

Belum puas berarung jeram, esok hari setelah lelap tidur di kemah, kembali arungi Sungai Citarik di pagi hari. Kali ini bukan sebagai kunang-kunang, namun sosok merah menyolok membelah Sungai Citarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com