Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Malu Belajar dari Spanyol

Kompas.com - 19/01/2012, 16:22 WIB

MADRID, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso Asmady mengatakan, Indonesia dapat belajar banyak dari Spanyol bagaimana Spanyol mendatangkan wisatawan dari berbagai negara. Hal itu disampaikan Dubes Adiyatwidi Adiwoso Asmady kepada Antara London di sela penyelenggaraan pameran Fitur yang berlangsung di Gedung Ifema, Madrid selama seminggu, 18-22 Januari 2012.

Paviliun Indonesia yang berada di Hall dua wilayah Asia Pacific Gedung Ifema, didominasi dekorasi batik serta obyek wisata Raja Ampat dan sepasang patung wayang dan dekorasi ornamen patung Garuda, menarik pengunjung untuk mengambil gambar dan bahkan liputan media televisi Spanyol dirancang oleh PT Krisna Pratama Buana.

Pameran yang digelar untuk ke-32 kalinya diikuti 10.434 peserta dari 59 negara serta dihadiri sekitar 119.661 dari kalangan profesional serta  7.726 wartawan manca negara dibuka oleh Pangeran Asturias.

Dubes Adiyatwidi mengatakan, bagi Indonesia pameran pariwisata Fitur cukup penting  selain menjaring wisatawan dari Spanyol juga turis asing yang berwisata di Spanyol. "Kita bisa mengambil dua manfaat dari keikutsertaan Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dalam pameran pariwisata Fitur kali ini," ujarnya seraya menambahkan selain menjaring wisatawan Spanyol sekaligus turis asing yang banyak berkunjung ke Spanyol.

"Selain itu penduduk Spanyol yang berasal dari berbagai negara seperti dari Inggris, Jerman dan Belanda banyak yang memiliki rumah peristirahatan di Spanyol," katanya.

Hal ini juga menjadi alternatif bagi wisatawan Spanyol, karena Spanyol memiliki berbagai obyek wisata yang cukup populer dan banyak dikunjugi wisatawan dari Eropa.

Menurut Dubes, wisatawan Spanyol melihat Indonesia memiliki satu keunikan dari obyek wisata yang dimiliki seperti komodo dan orangutan dan bahkan hutan tropis. "Apalagi bila ingin menjaring wisatawan muda yang senang petualangan," ujarnya.

Diakui Adiyatwidi, dengan keikutsertaan Indonesia dalam pameran pariwisata Fitur beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia meski tidak secepat yang diharapkan.

Sementara itu Kasubdit Promosi Wilayah Eropa, Mary Mayabubun mengatakan Indonesia tetap melakukan promosi di berbagai wilayah di Eropa, meskipun krisis ekonomi melanda Eropa termasuk Spanyol. "Kehadiran Indonesia di FITUR Madrid merupakan konsistensi untuk tetap mempertahankan pasar potensial walaupun tidak ada penerbangan langsung Garuda Indonesia," katanya.

Pasar Spanyol perlu tetap dijaga karena kunjungan wisatawan Spanyol ke Indonesia terus meningkat tercatat pada 2009 sebanyak 29.119 wisatawan dan 2010 naik menjadi  29.643 wisatawan. Sementara pada 2006 kunjungan wisatawan Spanyol cukup tinggi  mencapai 47.000 orang.

Walaupun krisis melanda Spanyol, namun industri pariwisata dari Bali dan Jawa tetap menunjukkan eksistensinya seperti Domestic Asia-DMC, Indonature Tours & Travel dari Lombok, Kura-Kura Resort, Melia Bali, Bali Catur Cemerlang yang semuanya dari Bali, serta Antar Anda Tour dari Yogyakarta dan Vista Express Tours & Travel dari Jakarta.

Direktur Utama Vista Express Tours & Travel, Yulia Ch Noordraven mengatakan keikutsertaan perusahaannya di pameran pariwisata Fitur untuk yang ketiga kalinya dalam upaya menjaring wisatawan Spanyol. "Namun demikian kita perlu mengetahui dan mempelajari dulu karakter dan market-nya," ujar pemilik hotel Puteri Gunung yang berlokasi di Lembang, Bandung.

Sementara itu Direktur Utama Antar Anda Tour dari Yogyakarta, Udhi Sudiyanto yang baru pertama kali ikut dalam pameran pariwisata Fitur mengatakan bahwa pihaknya ingin menjajaki pasar Spanyol, meski  selama ini telah menjalin kerja sama dengan agen perjalanan dari Spanyol. "Bulan depan ada grup yang akan datang sebanyak 50 orang ke Yogyakarta," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com