Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Salvador Dali, Gila atau Jenius?

Kompas.com - 30/01/2012, 20:16 WIB

Tak sabar ingin segera mendatangi tempat tersimpannya maha karya seniman yang katanya berotak aneh ini, tempat parkir terdekat segera kami pilih, tak peduli soal harga. Wahhhhh, begitu mendekati museum, barisan antre segera terlihat panjang, padahal saat itu akhir tahun dimana udara sangat mengigit akibat anginnya yang kencang, hanya satu jam dari Barcelona tapi suhu cuaca begitu berbeda. Kurang dari enam puluh menit kami mengantre, dengan hasil kuping perih oleh terpaan angin beku, akhirnya berhasil mendapatkan tiket masuk. Saya langsung kebagian press yang disambut sangat ramah.

Pertama memasuki tempat itu, langsung perhatian kita akan disentak dan dibuat penasaran oleh bagian tengah bangunan. Tentu saja bagian yang terlihat dari setiap sisi karena melingkar itu, dapat dimasuki. Di sinilah, imajinasi dari sang artis terbukti jika dirinya memang seniman teater. Karena lebih mirip sebuah ruang sandiwara. Sebuah kapal tertancap diketinggian, dari sebuah tiang roda mobil. Patung wanita montok menyolok mata, dan sekeliling dinding dengan pohon rambat, lubang-lubangnya dipenuhi oleh patung bugil wanita berwarna emas. Berada di pusat ruangan ini, nikmatilah kubah kaca kreasi dari sang maestro yang menjadi ciri khas kota Figueres.

Lalu mulailah menikmati setiap lukisan hasil permainan kuas pelukis kelahiran tahun 1904 ini. Masa muda Dali terlihat sekali penuh dengan kemurnian pada seni, imajinasinya bercabang lebat. Karya surealisnya mendapat sambutan indah di kalangan pecinta seni, bahkan dirinya memukau masyarakat Amerika. Goresan surealisme Dali, dianggap sesuatu yang baru dan menyegarkan. Dali mendapat tempat di berbagai kalangan, bahkan Picasso dan Miro turut mendukungnya.

Padahal seniman ini sempat mengalami kesulitan diawal karirnya, meskipun memiliki otak cemerlang dalam berkarya. Kebangkrutan sempat menerpanya, saat dirinya menikahi seorang wanita yang merupakan istri dari gurunya surealismenya, Paul Eluard. Skandal ini menyebabkan dirinya putus hubungan dengan keluarganya. Rasa cinta Dali terhadap sang istri terlihat, dimana dirinya dan pasangannya kerap menjadi model dalam permainan kuasnya. Hingga akhir napas Gala, sang istri, Dali selalu berada di sisinya. Semenjak kepergian sang istri tercintalah, banyak kalangan kritikus yang menyatakan Dali tak lagi sama. Dirinya lebih senang menjadi badut panggung.

Apa pun pendapat dari para kalangan seni, saya menikmati sekali, perubahan dari masa ke masa kreasi artistiknya. Pria yang menyatakan tak pernah menggunakan obat candu karena dirinya adalah si candu, menciptakan seni tiga dimensi. Harus bersabar untuk melihat apa maksud dari tiga dimensi itu. Karena, saat memasuki ruangan gelap tersebut yang terlihat adalah pajangan dari sebuah rambut pirang dan hidung raksasa, kursi merah berbentuk bibir, dua lukisan. Semua hanya berupa potongan, dan terlihat bagaikan pameran tersendiri. Baru setelah sabar mengantre dan menaiki tangga, dengan kaca pembesar inilah kita bisa menikmati 'Mae West' tiga dimensinya. Sebuah wajah wanita, karya ini mengambil ide dari artis Amerika, Mary Jane West, yang menjadi seks simbol di tahun 1920-1940.

Sejak tahun 1930-an pelukis yang juga terkenal sebagai perancang perhiasan, pemahat patung dan juga fotografi, memang senang bermain dengan mata jeniusnya. Menciptakan sebuah gambar dari beberapa benda nyata menjadi hasil karya imajinasi antara nyata dan khayalan.

Di teater museum Dali, karya dari seniman lainnya bisa dinikmati juga, cukup menarik dan membuat kita sedikit bernapas dari sesaknya ide gemilang si matador. Di museum Dali ini, pengunjung bebas memainkan kameranya, mengabadikannya sebagai kenangan. Karena memang pria yang hidup hingga usia 85 tahun itu sangat senang dirinya menjadi pusat perhatian. Baginya sebuah seni haruslah dinikmati dengan kebebasan dan kebahagiaan. Hanya memang, tingkahnya yang berlebihan yang kerap menimbulkan kritik negatif padanya.

Namun seperti yang dikatakan Salvador Dali, "Seorang seniman sejati bukanlah orang yang terinspirasi, melainkan seseorang yang mengilhami orang lain."

Mengenai dirinya yang ucapkali dinyatakan gila, seniman yang juga mahir dalam menulis puisi itu berkata, “Perbedaan antara saya dan seorang penyakitan adalah, jika saya ini tidak gila”.

Itulah Dali. Otak jeniusnya yang dipenuhi dengan ide tak terbatas membuat dirinya memang terlihat unik. Namun Dali mengaku dialah si artis dari hasil karyanya. Maka ambil lah dirinya jika Anda ingin terbius karena dia adalah obat bius yang memberikan halusinasi. (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com