Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Wisata ke Bali Saat Galungan dan Kuningan

Kompas.com - 31/01/2012, 18:22 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Anda berencana ke Bali dalam pekan ini? Beruntung, karena tanggal 1 Februari ini merupakan Hari Raya Galungan. Galungan dirayakan umat Hindu di Bali sebagai perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Galungan, berdasarkan kalender Bali dirayakan setiap enam bulan sekali, namun selalu dirayakan pada hari Rabu.

Galungan merupakan perayaan besar bagi umat Hindu di Bali. Selain itu, Galungan berkaitan erat dengan hari raya lainnya, yaitu Hari Raya Kuningan. Jaraknya hanya 10 hari dan dianggap sebagai penutup perayaan Galungan. Oleh karena itu, biasanya cara mengucapkan selamat untuk orang yang merayakannya adalah dengan kalimat "Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan."

Beberapa daerah di Bali memiliki kekhasan sendiri saat perayaan Galungan dan Kuningan. Galungan sendiri terdiri dari beberapa rangkaian. Satu hari menjelang Galungan atau disebut Penampahan Galungan, orang-orang biasa melakukan ngayah (kerja bakti) di pura dan membuat aneka makanan seperti lawar dan sate.

Sementara saat Galungan tiba, umat Hindu akan memenuhi pura-pura di sekitar mereka. Saat inilah berwisata budaya di Bali menjadi begitu menarik. Anda bisa saja mendatangi pura terdekat dari tempat Anda menginap. Namun jangan kaget betapa ramai dan padatnya pura dipenuhi umat Hindu.

Sehari kemudian, umat biasanya saling mendatangi rumah keluarga dan kerabat untuk mengucapkan selamat hari raya atau bersilaturahmi. Di pekan Galungan ini, jalanan-jalanan Bali akan tampil cantik dengan penjor-penjor, bambu dengan hiasan janur, yang didirikan secara berderet.

Bagi Anda pemburu foto, sangat tepat mendatangi Bali saat Galungan. Sebab, Galungan merupakan hari raya besar selain Nyepi, bahkan sekolah dan instansi pemerintah biasanya libur antara tiga hari sampai sepekan.

Saat itulah, seluruh Pulau Bali seakan berias dengan penjor-penjor cantik yang meneduhkan, gadis-gadis berkebaya warna-warni turun di jalan, sesajen dalam aneka warna bunga dan buah, lalu tetabuhan dinamis gamelan baleganjur.

Salah satu tradisi yang biasa muncul di saat Galungan adalah ngelawang barong yang dipercaya untuk menyeimbangkan alam sehingga menjauhkan manusia dari bala dan bahaya. Sebenarnya, tradisi ini adalah mengusung barong dan randa berkeliling di luar pura.

Namun, kreativitas orang Bali menjadikan tradisi ini penuh dengan bentuk kesenian tambahan seperti arja dan janger sehingga menjadi hiburan bagi penonton yang melihatnya. Sayangnya, tradisi ini sudah mulai jarang dapat ditemukan.

Sementara di hari raya Kuningan, sama halnya dengan Galungan, saat Kuningan pura-pura akan dipadati oleh umat. Para perempuan membawa sesajen di kepala. Lalu aroma dupa yang menyeruak dan tetabuhan gamelan yang tiada henti. Atmosfer magis akan memukau Anda.

Anda bisa melihat Upacara Pengerebongan di Pura Petilan, Desa Kesiman, Denpasar. Upacara tersebut menghadirkan tradisi ngurek. Sebaiknya Anda tidak menontonnya jika Anda tak tahan dengan aksi-aksi semacam debus.

Tradisi ngurek ada di hampir semua daerah di Bali, yaitu menusuk diri dengan keris saat berada dalam keadaan trance atau biasa disebut orang Bali saat dalam kondisi "kerauhan". Bedanya, di desa ini, keris yang digunakan merupakan keris suci yang disebut luk kesiman.

Menarik juga menyaksikan tradisi lainnya di Desa Timrah, Kabupaten Klungkung. Saat Kuningan, di desa ini menyelenggarakan tradisi Perang Jempana. Jempana atau tandu yang membawa usungan sesajen dan simbol dari dewata diarak ke pura untuk didoakan. Kemudian keseruan terjadi di jalanan ketika antara para pengarak jempana saling beradu.

Mereka larut dalam suasana trance dengan iringan gamelan yang menghentak. Sementara para perempuan menari dan berdandan dengan cantik. Sebuah tradisi unik yang patut untuk ditonton.

Tempat lain yang selalu ramai dikunjungi umat Hindu di Bali saat Kuningan adalah Pura Sakenan di Pulau Serangan. Pura ini menyelenggaran upacara odolan bertepatan dengan Kuningan. Dulu perlu naik perahu untuk mencapai pulau ini dari daratan Pulau Bali. Namun saat ini sudah dapat ditempuh lewat jalur darat.

Anda juga bisa mampir ke Desa Menggu di Mengwi, Denpasar saat Hari Raya Kuningan. Para pria di desa ini akan membawa tongkat panjang sekitar 3 meter dan melakukan tradisi Motekan, atau beradu tongkat dalam keadaan kerauhan. Adu tongkat tersebut diiringi gamelan baleganjur yang dinamis sehingga menambah keseruan Motekan.

Awalnya terlihat seperti beradu tongkat yang disebut Kotekan. Namun selanjutnya para pria semakin merapat begitu pula dengan kotekan yang mereka bawa hingga seolah menumpuk dan membentuk piramida tongkat.

Tertarik melakukan wisata budaya di Bali saat Galungan dan Kuningan? Ingat saja, di tahun 2012, Galungan jatuh pada tanggal 1 Februari 2012 dan 29 Agustus 2012. Sementara Kuningan jatuh pada 11 Februari 2012 dan 8 September 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com