Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinden Gambang Keromong Klasik Terakhir

Kompas.com - 06/02/2012, 03:05 WIB

Ia juga memasang foto suaminya dengan dua rekannya pemain rebab serta foto Masnah sekitar 20 tahun lalu. Masnah pun masih mengingat lagu-lagu gambang keromong, seperti Cente Manis Berdiri, Stambul Rusak, Sereh Wangi, Langkuan, dan Jali Jali.

Manggung di Singapura

Pemerhati budaya peranakan Tionghoa di Tangerang, David Kwa, berharap ada yang secara khusus mendokumentasikan dalam bentuk digital rekaman-rekaman lagu Masnah.

”Penyanyi sekarang tak ada yang punya kemampuan seperti Encim Masnah. Mereka hanya mengenal lagu-lagu sayur. Lagu dalem atau disebut juga lagu klasik hanya Encim Masnah yang mengerti,” kata David Kwa yang pernah tampil bersama Encim Masnah pada acara televisi Kick Andy beberapa tahun silam.

Masnah mengatakan, kalau kondisinya sehat, ia selalu siap berangkat untuk menyanyi gambang keromong meski penghasilan dari menyanyi itu tak seberapa dan habis untuk kebutuhan sehari-hari, terutama biaya berobat.

Walaupun gambang keromong, musik pemersatu Betawi, Tionghoa, dan Sunda itu, semakin tersisih, Masnah tetap setia pada dunia yang membesarkannya. Dia bangga pernah manggung di ”Gedung Durian”, Esplanade, Singapura, 18-21 September 2006, diiringi grup gambang keromong Sinar Gemilang pimpinan Sauw Ong Kian.

Masnah tampil anggun di Esplanade. Ia berkebaya dan mengenakan sarung batik yang disediakan warga Singapura. Itulah puncak pengakuan karier Masnah yang justru dia peroleh di Singapura.

Memang setahun kemudian, tepatnya 28 Desember 2007, ia mendapat penghargaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik atas kesetiaannya melestarikan lagu-lagu klasik gambang keromong. Ia mendapat uang penghargaan Rp 7,5 juta, yang segera habis digunakan untuk berobat.

Saat Bentara Budaya Jakarta menggelar Pameran Budaya Peranakan Tionghoa, Senin (6/2), Masnah dengan antusias menyatakan siap menyanyi ketika mengetahui gambang keromong pimpinan Sauw Ong Kian akan tampil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com