Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brrrr... Musim Dingin yang Mematikan!

Kompas.com - 13/02/2012, 17:22 WIB

KOMPAS.com - Tahun ini musim dingin yang datang membuat banyak negara kalang kabut! Tak disangka, hawa beku di bawah suhu udara normal di musim ini membuat masyarakat diserang kepanikan. Badai salju yang menerjang beberapa negara Eropa memakan banyak korban jiwa.

Di Perancis, acara olah raga di lapangan terbuka yang telah diprogramkan jauh sebelumnya terpaksa banyak yang dibatalkan, akibat lahan yang tak memungkinkan bagi para atlet untuk melakukan pertandingan. Membuat penonton kesal karena telah membeli tiket, meluangkan waktu untuk sebuah tontonan olah raga. Sekolah-sekolah mulai ditutup. Pasalnya, kendaraan tak memungkinkan melewati jalur lalu lintas yang tertutup oleh tumpukan salju. Lebih parah saat tumpukan putih tersebut menjadi es membuat roda kendaraan tergelincir, berbahaya sekali karena bisa mengakibatkan kecelakaan.

Tahun ini musim dingin, suhu udara dan badainya datang diluar perkiraan. Padahal baru saja, saya dan keluarga menghabiskan akhir tahun di pegunungan Pyrénées. Bulan Desember itu, kami yang berniat bermain salju, harus mencari hingga ke puncak gunung. Karena daerah sekitarnya, saljunya hanya beberapa gumpal, bahkan banyak yang mencair. Boro-boro bisa untuk dipakai sebagai permainan lempar salju. Setelah mencari hingga stasiun ski, barulah terlihat berlimpah! Enak sekali digunakan bagi mereka yang ingin bermain di atas tumpukan es dengan papan ski-nya atau papan luncur seperti keinginan kami sekeluarga.

Siapa yang sangka sebulan kemudian udara dingin datang tak ramah. Dadakan kalau saya bilang. Karena seminggu sebelumnya, meskipun hawa menggigit datang di pagi hari, namun matahari tetap bersinar ramah. Masih dapat menikmati kehangatannya, tanpa harus gemetar bagaikan meriang.

Saya yang tinggal di Perancis selatan, Montpellier, baru kali ini setelah dua belas tahun menjadi penduduk di sini, merasakan terpaan dingin dalam jangka waktu cukup lama. Sudah dua minggu, suhu udara di pagi hari antara minus 5 hingga minus 10. Dan siang hari tak lebih dari 2 derajat celcius.

Hanya beberapa hari saya merasakan suhu 5 derajat celcius, itupun langsung cepat merosot menuju nol.  Suhu yang membuat kulit kering dan pipi memerah karena terpaan hawa dingin, bagi sebagian masyarakat di belahan Perancis lainnya sudah jadi bagian kehidupan setiap tahunnya di musim dingin. Tapi tidak bagi kami, yang berada di Perancis selatan.

Jadi bisa dibayangkan mereka yang tinggal di bagian utara dan bagian yang berlangganan dengan salju, situasi cuacanya! Selama lebih dari dua minggu, misalnya di belahan utara Perancis, hawa yang harus diterima hingga minus 17! Tapi yang menjadi heboh adalah, beberapa daerah yang tak biasa terserang badai salju, terkena juga.  Penduduk yang biasa dengan kedatangan salju, mereka biasanya memiliki perlengkapan lengkap, khususnya untuk kendaraan, yaitu ban khusus di salju.

Nah, daerah yang kedatangan Si Putih hanya kadang-kadang, itu pun biasanya langsung meleleh ketika turun, tiba-tiba terserang badai salju, yang membuat geger penduduknya hingga menyebabkan banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas. Jalanan yang licin, membuat ban tergelincir dengan mudahnya. Pengemudi tak terbiasa menjadi panik, kecelakaan lah yang menunggu.

Pemerintah Perancis, memberikan tanda waspada kepada masyarakatnya akan adanya bahaya dari badai salju yang menyerang di daerah mana saja. Bahkan memblokir jalanan agar kendaraan beroda tak melintasi. Para manula yang hidup sendiri atau pasangan namun diperkirakan tak memungkinkan dibiarkan sendiri dengan cuaca buruk ini, terpaksa diungsikan.

Sayangnya, orang Perancis terbiasa mandiri, hingga banyak yang menolak meninggalkan kediaman mereka, dan hal ini tak bisa dipaksakan. Namun banyak juga, orang yang tak lagi memiliki tempat tinggal, karena kehilangan pekerjaan, terpaksa tidur di mobil mereka, mencoba menghangatkan badan dengan segala cara, agar tubuh tak menjadi biru membeku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com