Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Dilarang Mendaki Gunung Gamalama

Kompas.com - 17/02/2012, 15:43 WIB

TERNATE, KOMPAS.com — Para wisatawan dan pencinta alam di Ternate, Maluku Utara, hingga saat ini masih dilarang mendaki Gunung Gamalama menyusul letusan abu vulkanik selama sepekan terakhir.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darno Lamane di Ternate, Jumat (17/2/2012), mengatakan, larangan tersebut karena status aktivitas vulkanik gunung itu masih berbahaya. Hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah aktivitas vulkanik Gunung Gamalama akan turun atau meningkat.

Darno mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama melalui seismograf. "Untuk itu, kami harapkan agar wisatawan dan para pecinta alam untuk mengurungkan niatnya melakukan pendakian di Gunung Gamalama, hingga kondisinya benar-benar normal," katanya.

Pada akhir pekan, Gunung Gamalama sering kali digunakan sebagai tujuan kegiatan wisata dan pencinta alam. Namun, selama beberapa bulan ke depan, gunung itu masih dilarang untuk digunakan dalam kegiatan karena dianggap berbahaya bagi keselamatan.

Meski begitu, lanjut Darno, masyarakat Kota Ternate diminta tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap berbagai isu yang tidak benar mengenai kondisi Gunung Gamalama.

Hingga saat ini, Darno belum bisa memastikan apakah aktivitas Gunung Gamalama akan turun dari status waspada ke normal, atau sebaliknya naik kembali ke siaga. Akan tetapi, pemantauan terhadap Gunung Gamalama terus dilakukan.

Pada Selasa (14/2/2012) dini hari, Gunung Gamalama mengeluarkan abu vulkanik. Namun, hal itu tidak memengaruhi statusnya, yakni tetap waspada. Status Gunung Gamalama semula siaga, menyusul letusan besar pada Desember 2011. Namun sejak 24 Januari 2012, status diturunkan ke waspada karena aktivitas vulkaniknya mulai menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com