Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Stop Candoleng-doleng!

Kompas.com - 20/02/2012, 17:42 WIB

BANTAENG, KOMPAS.com--Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan Prof Dr HM Nurdin Abdullah mengingatkan masyarakat untuk mencegah munculnya atraksi elekton candoleng-doleng (penyanyi dangdut erotis) di wilayah Bantaeng.

"Bila ada masyarakat yang melakukan hajatan, tolong diingatkan untuk tidak menyewa elekton yang menyajikan atraksi yang bisa merusak mental dan moral anak kita," pintanya.

Peringatan Bupati Bantaeng tersebut disampaikan pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Babul Huda, Sarroanging, Desa Mappilawing, Kecamatan Ere Merasa, Bantaeng, Minggu.

Bupati memperoleh laporan masyarakat tentang masuknya elekton yang pernah marak di Kabupaten Sidrap, Pinrang dan Parepare tersebut ke wilayah Kabupaten Bantaeng.

Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Bantaeng dan diharapkan masyarakat turut berperan dan lebih antisipatif dengan memperingatkan tetangga, keluarga yang akan membuat hajatan untuk tidak mengundang elekton seperti itu.

Ustadz Kyai Muda Hamzah Israil saat membawakan hikmah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Hj Nuraini Abdullah, Malero, Desa Biangloe, Kecamatan Pajukukang juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap masuknya kesenian erotis tersebut ke Butta Toa.

Prilaku seperti itu, terang Hamzah, merupakan budaya jahiliyah yang tidak mengenal rasa malu dalam dirinya, padahal Nabi Muhammad sangat malu terlihat betisnya.

Nabi Muhammad lahir di tengah zaman dimana manusia tidak mengenal Tuhan yang sesungguhnya. Orang Arab ketika itu menyembah berhala, batu, pohon besar dan lainnya, bahkan perbuatannya bertentangan dengan fitra manusia.

Nabi kemudian berhasil memberi teladan sepanjang zaman dan tidak dibatasi waktu mengembalikan menyembah kepada Tuhan yang satu Lailaha Illallah.

Hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh 12 Rabiul Awal tahun gajah itu yang kemudian diperingati sebagai rasa cinta kita serta teladan yang baik, urainya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com