Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grand Dafam MM Yogyakarta, Berani Tampil Beda...

Kompas.com - 04/03/2012, 06:47 WIB

KOMPAS.com - Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu (29/2/2012) siang terlihat berawan. Begitu keluar dari bandara, enam sampai delapan andong atau delman memasuki kawasan bandara. Ada apa gerangan? Apa boleh andong-andong itu masuk bandara? Ternyata andong-andong itu diperuntukkan khusus untuk mengangkut rombongan media dari Jakarta. "Inilah salah satu sambutan khas dari Grand Dafam MM Yogyakarta," kata Andhy Irawan, Managing Director Dafam Hotel Management.

Tanpa buang waktu, rombongan media lantas menaiki andong yang telah parkir di bandara tersebut. Unik memang, andong-andong keluar satu persatu dari bandara dan berbaur dengan berbagai kendaraan di jalan raya menuju Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta, sebuah hotel bintang empat yang ada di Jalan Raya Seturan, Sleman. Iring-iringan andong tersebut menarik perhatian para pengendara sepeda motor pengemudi mobil, sampai penumpang bus yang melintas di jalanan yang tidak terlalu padat.

Menghabiskan waktu sekitar 30 menit, akhirnya andong-andong tersebut memasuki halaman Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta. Hotel ini terlihat baru, bau cat masih tercium dan para pekerja sibuk mempercantik halaman depan lobi hotel.

Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta memiliki 134 kamar, terdiri dari 106 kamar deluxe, 18 kamar executive, 6 kamar executive balcony, 2 kamar suite, 2 kamar royal suite. Memasuki lobi hotel, sembari check-in, Anda akan melihat lukisan raksasa Gunung Merapi yang lagi memuntahkan abu vulkanik. Jika cuaca cerah, Gunung Merapi bisa dilihat dari balkon dan jendela kamar hotel.

Keberadaan Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta semakin meramaikan bisnis hotel di Provinsi DIY. Hampir tak ada kata "lesu" untuk menggambarkan pertumbuhan pembangunan hotel berbintang di Kota Gudeg ini. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin membaik, geliat pariwisata di Provinsi DIY juga ikut berkembang.

Inilah yang melatarbelakangi Djati Nindiarto untuk terjun ke bisnis hotel. Menurut Totok - sapaan akrab Djati - awalnya dia mendirikan Merapi Merbabu Hotel di Jalan Raya Seturan, Sleman. "Dulunya tanah ini mau saya gunakan  untuk mendirikan SPBU. Karena izinnya lama turun, maka saya dirikan hotel," kata Totok saat jumpa pers Soft Opening Grand Dafam MM Yogyakarta, Rabu (29/2/2012).

Tanggal 15 Desember 2011, Merapi Merbabu Hotel beroperasi. Setiap hari Totok selalu memantau perkembangan hotelnya. "Ternyata pusing juga mengoperasikan hotel," kata Totok sembari tersenyum.

Wajar saja pengusaha SPBU ini pusing. Pasalnya tingkat hunian kamar pada Januari saja baru 14 persen. Sangat rendah. Kebanyakan tamu saat itu adalah walk in guest. Kala itu belum semua fasilitas hotel siap beroperasi. "Tamu sering komplain," katanya mengenang. Kalau dibiarkan terus seperti ini, tentu perusahaan akan gulung tikar. Totok berusaha berpikir keras. Tiba-tiba datanglah Dafam Hotel Management menawarkan kerja sama.

"Dari omong-omong hingga MoU cuma butuh seminggu. Kena sirep kali ya, kok langsung pilih Dafam," kata Totok melirik Andhy Irawan yang duduk di sampingnya sambil tertawa.

Lantas, nama Merapi Merbabu Hotel langsung diubah menjadi Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta. Nama "MM" tetap dipertahankan sebagai singkatan dari Merapi-Merbabu. "Itu (MM) spirit keluarga Pak Totok," kata Handono S Putro, Director of Business Development & Operation Dafam Hotel Management.

Melalui bendera Dafam Hotel Management, Grand Dafam MM Yogyakarta menjadi hotel berbintang empat atau hotel keenam di bawah jaringan Dafam Hotels & Resort Indonesia. Manajemen langsung berbenah memperbaiki fasilitas hotel dan fokus agar hotel ini beda dengan hotel-hotel lain yang sudah terlebih dahulu beroperasi di DIY.

"Para pegawai hotel akan melayani tamu dengan sepenuh hati. Ini mutlak dan jadi prioritas. Inilah yang akan membedakan Dafam dengan hotel lain di Yogyakarta. Hospitality asli Indonesia. Senyuman ramah karyawan hotel serta sentuhan khas Yogyakarta dapat dirasakan para tamu sejak menginjakkan kaki sampai meninggalkan hotel," ujar Andhy.

Andhy pun melanjutkan bahwa Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta akan selalu tampil beda yakni dengan mengangkat destinasi wisata di Yogyakarta serta kulinernya. "Di setiap hotel kami selalu ada makanan khas daerah dan oleh-oleh daerah setempat yang bisa dibawa pulang tamu," kata Andhy.

Selain itu, sambung Andhy, pihak hotel juga menyediakan transportasi gratis antar-jemput bagi para tamu yang ingin menuju kawasan Malioboro untuk berjalan-jalan atau berbelanja oleh-oleh. "Kami ingin mengangkat obyek wisata di Yogyakarta bekerja sama dengan Asita," katanya.

Menurut Handono, fasilitas yang saat ini telah beroperasi di Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta adalah Restoran Telogo Putri, lobby lounge, business center, laundry service, meeting room dan free internet acces berkecepatan tinggi. Untuk fasilitas pertemuan, hotel ini menyediakan 3 meeting room dan satu ballroom berkapasitas untuk 300 orang. "Saat ini Grand Dafam terus mengembangkan beberapa fasilitas untuk memberikan kenyamanan kepada para tamu seperti kolam renang hingga one stop entertainment serta driving range," papar Handono.
 
Melihat perkembangan pariwisata Yogyakarta dan lokasi strategis hotel, Andhy menargetkan, hingga akhir 2012, Hotel Grand Dafam MM Yogyakarta akan meraih tingkat hunian kamar sebesar 70 persen.

Manajemen Dafam Hotel yang diawaki oleh anak-anak muda dan enerjik ini sangat yakin, dimana ada tantangan, maka di situ lah ada peluang. Apalagi sudah disepakati bahwa Dafam Hotel Management ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam mengelola hotel. "Ini rumah kita sendiri. Dafam ingin menjadi trendsetter, bukan follower," tambah Andhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com