Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang di Kampung Labasan...

Kompas.com - 11/03/2012, 07:19 WIB

KOMPAS.com - Menyantap makanan tradisional di tempat yang sejuk dan masih dipenuhi hijaunya pepohonan sungguh nikmat. Apalagi makanan yang disajikan sungguh-sungguh berasal dari daerah setempat dan sangat langka untuk disajikan kepada para tamu atau wisatawan.

Di Kabupaten Sleman, banyak tersedia tempat seperti itu. Hanya saja, restoran mana yang terdekat dengan obyek wisata, itu masalahnya. Namun bagi wisatawan setelah mengikuti lava tour di Gunung Merapi, pelarian berikutnya apa lagi kalau bukan mengisi perut. Nah, usai berwisata, lantas mencari restoran tradisional yang menyanyikan makanan khas setempat sangat mudah.

Arahkan saja kendaraan Anda ke Dusun Paraksari, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Namanya, Kampung Labasan Resto. Tempatnya sungguh menarik dan membuat mata begitu segar memandang alam sekitarnya. Memasuki jalan menuju resto, kita diajak memasuki sebuah perkampungan dimana di kiri kanan jalan masih terlihat persawahan. Tapi jangan membayangkan mobil atau bus bisa langsung parkir di depan resto. Jalan kaki adalah jawabannya. Jangan khawatir, tak jauh, hanya 100 meter.

Menurut Ir Teguh Cahyadi, General Manager Kampung Labasan Resto, tempat makan ini merupakan restoran pertama di Yogyakarta yang secara konseptual mengangkat tema kampung dan alam pedesaan, kemudian mengolahnya melalui penciptaan bangunan, topografi, vegetasi dan ekologi, sehingga hadir suasana kampung yang nyata. "Bangunan limasan kampung dikombinasi dengan furnitur lawasan, rimbunan hutan perdu khas tropis, dikelilingi sungai dan kolam, benar-benar menciptakan suasana kampung yang eksotis, tenang dan damai," kata Teguh, Kamis (1/3/2012) lalu.

Teguh benar. Pemandangan disini benar-benar masih alami. Segarnya alam, merdunya kicau burung, jernihnya air sungai, semilirnya angin masih sangat terasa. Teguh mengatakan ide mendirikan Kampung Labasan Resto berawal karena masih cerahnya bisnis kuliner di Provinsi DIY. "Namun dari sekian banyak tempat kuliner atau resto yang ada di wilayah Sleman masih belum ada yang mempunyai konsep recycling atau daur ulang, baik bangunan maupun sarana dan prasarana yang ada," katanya.

Teguh pun memberi contoh batu untuk jalan saat memasuki resto ini merupakan limbah dari pabrik batu potong.
 
Namun yang lebih tepat mengajak wisatawan mampir di sini, apalagi kalau bukan menu yang disajikan. Kampung Labasan Resto menyajikan aneka masakan nusantara, seperti masakan Jawa, masakan Sunda dan juga masakan Sumatera diantaranya Pindang Patin dan Patin Pepes Tempoyak. "Selain masakan nusantara, kami juga menyajikan menu khas Kampung Labasan diantaranya Stim Ikan Mas Asam Pedas, Braskap Bakar Genteng dan Keong Sayur Gurih," ungkap Teguh yang sudah belasan tahun bergelut di bidang kuliner.

Beroperasi sejak Januari 2012, konsep taman di Kampung Labasan Resto merupakan taman tropis dengan tema tanaman lereng Gunung Merapi. Sejak awal, resto ini sudah menyajikan masakan nusantara seperti Pandap Daun Keladi (makanan khas Lampung), Sayur Rebung, Sop Buntut Sapi, Patin Pepes Tempoyak, Ikan Bakar Genting.

Apakah Anda juga rindu makanan tradisional yang sulit ditemui sekarang? Tak perlu cemas, di resto ini dengan mudah ditemui Tumis Bunga Pepaya, Tumis Genjer, Tumis Pakis, dan Keong Sawah Rica Rica.

Bagaimana mendapatkan bahan mentahnya? "Tidak sulit, di sekitar sini banyak kok, tapi memang ada beberapa menu khas yang terkendala oleh musim seperti bunga pepaya, pakis, genjer dan juga keong sawah," kata Teguh.

Selain untuk jamuan tamu dan acara keluarga, Kampung Labasan Resto juga berusaha menarik minat perusahaan untuk mengadakan meeting, gathering, atau training. Bahkan resto ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya hotspot area, giant screen, dinning hall, meeting room layaknya sebuah hotel.

Ada berbagai pilihan bagi wisatawan di Kampung Labasan Resto apabila tidak menginginkan bersantap di pendopo yang dinamakan Rumah Limasan Ndoro Mangklung yang sanggup menampung 60-70 orang. Cobalah merasakan nikmatnya menyantap Stim Ikan Mas Bumbu Pedas di saung resto ini. Tersedia empat saung dengan kapasitas 50 orang dan empat pergola berkapasitas 40 orang.

Jangan heran kalau Anda datang pada akhir pekan, Kampung Labasan Resto akan dipenuhi wisatawan. Wajar saja, karena lokasi resto ini berada di lintasan obyek wisata Yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Gunung Merapi dan kawasan wisata Kaliurang. Mencarinya pun mudah, hanya 500 meter sebelah barat Pasar Pakem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Travel Update
5 Aktivitas di Umbul Sigedang-Kapilaler, Berenang sampai Outbound

5 Aktivitas di Umbul Sigedang-Kapilaler, Berenang sampai Outbound

Travel Tips
5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

5 Aktivitas di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Belajar Membuat Gerabah 

Jalan Jalan
Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

Travel Update
Jadwal dan Tarif Kapal Feri Pelabuhan Harbour Bay Batam ke Puteri Harbour Malaysia, Desember 2023

Jadwal dan Tarif Kapal Feri Pelabuhan Harbour Bay Batam ke Puteri Harbour Malaysia, Desember 2023

Travel Update
Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk  Berakhir Pekan

Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk Berakhir Pekan

Travel Update
Wisata Dieng Tetap Buka Saat Libur Nataru 2024 

Wisata Dieng Tetap Buka Saat Libur Nataru 2024 

Travel Update
Target Kunjungan Turis Asing ke Indonesia 15 Juta Orang Tahun 2024, Ini Upaya Mencapainya

Target Kunjungan Turis Asing ke Indonesia 15 Juta Orang Tahun 2024, Ini Upaya Mencapainya

Travel Update
5 Hotel Dekat Stasiun Bandung, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Stasiun Bandung, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Travel Tips
Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com