KOMPAS.com — Obyek wisata di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), identik dengan wisata budaya. Sementara itu, daya tarik wisata alam adalah pantai. Padahal, di Sumba Barat terdapat Taman Nasional Manupeu Tanah Daru.
"Masing-masing taman nasional di Indonesia punya ikon sendiri-sendiri. Kita ada air terjun Lapopu. Air terjun ini akan menjadi ikon Taman Nasional Manupeu Tanah Daru," kata Kepala Taman Nasional Manupeu Tanah Daru (TNMT) Kippun Simbolon di Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat, Senin (12/3/2012).
Sayangnya akses menuju taman nasional ini masih susah. Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalanan belum beraspal sehingga perlu usaha ekstra bagi mobil yang melewati jalan menuju TNMT.
Bahkan sebelumnya tidak ada jalan sehingga pengunjung yang ingin masuk harus berjalan kaki menuju air terjun Lapopu. Menurut Victor, polisi hutan di taman nasional tersebut, pembukaan jalan yang masih berbatu tersebut dipersiapkan untuk jalanan aspal.
"Tahun ini jalanan mau diaspal. Jalanan baru dibuka sekitar 1 tahun lalu. Dulu harus jalan kaki," katanya.
Dengan pembukaan jalan tersebut, pengunjung hanya perlu berjalan kaki 600 meter menuju air terjun. Hanya saja jalan setapak masih berupa tanah, lalu melewati bebatuan tepi sungai, dan meniti jembatan bambu sederhana.
Di musim hujan, debit air lumayan deras. Sementara itu di musim kemarau, pengunjung dapat berenang di bawah air terjun. Namun, perlu diingat bahwa di sekitar air terjun tidak tersedia fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus).
"MCK akan dibangun di dekat air terjun. Jadi, kalau ada yang mau mandi di sungai, mudah nanti mencari tempat untuk ganti," tutur Victor.
Ia melanjutkan, jalan setapak menuju air terjun akan diperbaiki agar lebih mudah bagi pengunjung untuk mencapai air terjun. Pos untuk menerima pengunjung juga akan dibuat di area masuk taman nasional. Selama ini, wisatawan yang ingin masuk ke taman nasional harus datang ke kantor taman nasional untuk izin masuk.
Jika Anda penggemar wisata alam atau pencinta alam, air terjun Lapopu patut Anda kunjungi. Medan yang sulit akan terbayar dengan keindahan air terjun dan kesejukan khas hutan. Selain air terjun, taman nasional dengan luas 54.000 hektar tersebut juga cocok untuk bird watching, camping, dan wisata gua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.