Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Sumba Barat Harus Banyak Berbenah

Kompas.com - 17/03/2012, 07:48 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

WANOKAKA, KOMPAS.com — Sumba Barat menjadi daerah paling berkembang di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dalam hal pariwisata. Sayangnya, kabupaten ini masih harus banyak berbenah jika ingin semakin menarik wisatawan.

Salah satu kendalanya adalah akomodasi. Di Sumba Barat, terutama di Waikabubak, ibu kota Sumba Barat, hanya tersedia hotel melati.

"Akomodasi tidak memadai. Yang melati tidak bagus untuk turis," kata Daniel, seorang pemandu wisata yang biasa menangani turis ke Sumba Barat, saat ditemui di tengah acara Festival Pasola, Rabu (14/3/2012).

Di Sumba Barat sebenarnya terdapat resor. Namun, lanjut Daniel, resor tersebut pun tergolong terlalu mahal, bahkan untuk turis Eropa.

Terpaksa para biro perjalanan lebih sering menempatkan turis di hotel-hotel melati. Hotel-hotel ini lebih banyak tak ber-AC. Kamar mandi pun masih menggunakan bak mandi dengan gayung dan tanpa air panas.

Hal senada diungkapkan Remu Nusa Putra dari Sumba Travel yang biasa menangani wisatawan mancanegara untuk tur ke Sumba. Menurutnya, akomodasi di Sumba Barat menjadi kendala saat menerima turis.

"Turis asing atau yang menengah atas tidak mau dengan hotel seperti itu. Tapi resor pun terlalu mahal dan letaknya terlalu jauh, jadi mau ke mana-mana susah," ungkapnya.

Oleh karena itu, Sumba Barat lebih cocok untuk turis dengan minat khusus yang memang mau menginap di tempat sederhana. Biasanya, biro-biro perjalanan wisata akan menjelaskan mengenai situasi dan kondisi akomodasi dan hal-hal lain di Sumba Barat, sebelum para calon turis itu benar-benar membeli paket tur ke Sumba Barat.

Selain itu, ungkap Remu, kesulitan untuk turis mencari rumah makan yang representatif. Maksudnya adalah rumah makan yang bersih dan nyaman, serta menjual kuliner khas Sumba. Di Sumba Barat hanya ada warung-warung makan sederhana yang menjual masakan Padang atau Jawa.

"Obyek wisata sendiri masih banyak yang belum dikelola benar oleh pemerintah daerah. Kadang tamu suka diminta uang lebih dari sekali. Harusnya setiap obyek jelas berapa tiket masuknya. Jadi, tamu tidak perlu keluar uang berkali-kali," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com