Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelusup Air Terjun Lereng Rinjani

Kompas.com - 30/03/2012, 06:37 WIB

Oleh Cornelius Helmy

Gunung Rinjani dengan Segara Anak-nya memberikan berkah bagi masyarakat sekitarnya. Selain menyediakan air bagi sawah, ladang, dan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari, Rinjani juga menyuguhkan pesona air terjun bagi pengunjung dan masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dari 13 air terjun yang menggantungkan airnya pada Segara Anak, tiga di antaranya berada begitu dekat dengan sumber airnya, yaitu Sindang Gila, Tiu Kelep, dan Betara Lejang. Lokasi ketiganya berjarak 89 kilometer atau makan waktu 2,5 jam perjalanan dari Kota Mataram.

Air yang menyelusup di antara akar pohon besar dan merambat di dalam tanah menjanjikan hadirnya perasaan sejuk nan damai. Sayangnya, hanya dua yang bisa dikunjungi dengan leluasa oleh pengunjung, Sindang Gila dan Tiu Kelep.

Air Terjun Betara Lejang terlalu rawan untuk dilewati. Sri Made (50), pemandu wisata setempat, tidak merekomendasikannya karena jalan menuju ke sana sudah tertutup pohon besar. Selain itu, pengunjung juga memerlukan tali tambang dan kemampuan memanjat dinding untuk melihat air terjun yang tingginya diperkirakan sekitar 500 meter itu.

Sindang Gila atau biasa disebut Sendang Gila adalah air terjun pertama yang bisa dikunjungi dari pintu gerbang kawasan wisata Senaru ini. Setelah membayar Rp 5.000 per orang sebagai harga tiket masuk, pengunjung disambut ratusan tangga menurun. Jalan berkelok dengan latar belakang puncak Rinjani di sebelah selatan menjadi pemandangan di awal perjalanan. Masuk lebih dalam sekitar 200 meter, kawasan hutan tropis dataran rendah mulai mendominasi jalan menuju Sindang Gila. Dari kejauhan, derasnya Sindang Gila mulai terlihat.

Sekitar 15 menit meniti jalan, pengunjung tiba di Sindang Gila. Air terjun ini adalah yang paling tinggi di antara tiga lainnya di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Air terjun setinggi 35 meter ini juga memiliki tiga tingkatan batuan keras sebelum menyentuh dasar.

Ada banyak versi cerita di balik penamaan Sindang Gila. Masyarakat setempat menamainya demikian karena air terjun ini berasal dari tempat tinggi dan sangat deras aliran airnya. Ibaratnya, air terjun ini seperti singa gila yang menurunkan airnya secara membabi buta.

Cerita lain adalah mitos yang diciptakan masyarakat setempat bahwa ada singa penunggu di sekitar air terjun. Tujuannya tak lain untuk melindungi kawasan ini dari kerusakan akibat ulah manusia. Air Terjun Sindang Gila juga dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan rematik.

Banyak kejutan

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com