Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Jam di Pulau Weh

Kompas.com - 02/04/2012, 11:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Titik Nol Kilometer

Pukul 08.00 WIB pagi, mobil mulai menyusuri aspal mulus selama 45 menit ke tempat wisata selanjutnya, Titik Nol Kilometer. Jangan lupa untuk menyediakan setidaknya satu sisir pisang, karena dalam perjalanan, Anda pasti bertemu dengan kera liar yang menghuni hutan lindung sekitar. Tapi, disarankan tetap menjaga jarak untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Sampailah di Titik Nol Kilometer. Menara setinggi 20 meter tersebut berwarna krem dan merah muda dengan lambang Garuda di puncaknya. Sebuah batu berpahat lokasi geografis Indonesia dimulai dari titik itu pun diletakkan di tengah menara. Jangan lupa untuk mengabadikan sejenak pada momen bersejarah itu.

Setiap pengunjung, akan diberikan sebuah kenang-kenangan berupa sertifikat sebagai bukti bahwa Anda pernah berada di titik paling barat dari Indonesia tercinta oleh pemerintah setempat. Kompas.com, tercatat sebagai pengunjung ke 52.380 yang berada di tempat tersebut.

Berteduh di Pantai Sumur Tiga

Cuaca yang terik membuat fisik cepat lelah. Menurut penduduk, cuaca di Aceh memang mengikuti siklus cuaca tiap tahunnya, jadi bulan-bulan belakangan, Pulau Weh memang panas. Namun sinar matahari yang menyengat tidak menyurutkan niat untuk mengeksplorasi kekayaan alam Tanah Rencong tersebut.

Setelah 45 menit perjalanan dari Titik Nol Kilometer, sampailah di sebuah restoran di Pantai Sumur Tiga. Ikan kerapu yang disajikan dengan kuah menjadi obat perut yang sudah keroncongan. Benar kata orang bahwa surga dunia itu tercipta saat kita makan dengan duduk santai sambil menikmati deburan ombak pantai dan pasir putihnya, lengkap sudah.

Diving di Pantai Gapang

Setelah perut terisi, aktivitas menantang seperti diving pun layak untuk dicoba. Lika-liku aspal selama 30 menit pun membawa kami ke sebuah pantai indah bernama Gapang. Disana, banyak rumah yang menyediakan perlengkapan diving bagi pengunjung. Untuk sekali menyelam, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 400.000 lengkap dengan instruktur.

Bagi Anda penyelam pemula, harus mendapatkan teori dasar tentang fungsi perlengkapan menyelam selama kurang lebih 20 menit oleh sang instruktur atau yang lebih dikenal buddy. Setelah paham, mulailah untuk bersiap-siap melakukan latihan dasar menyelam dengan kedalaman sekitar 2 meter.

Setelah terbiasa bernapas menggunakan mulut di bawah air, buddy pun mengajak untuk turun lebih dalam melihat eksotismenya alam bawah laut Sabang. Memang menakjubkan, pengalaman yang tak akan bisa dilupakan melihat indahnya terumbu karang berwarna-warni dan liukan ikan-ikan kecil di sekitarnya.

Persediaan oksigen di tabung yang telah menipis membuat buddy menginstruksikan untuk beranjak ke permukaan. Senja mulai datang ke peraduannya. Segelas kopi hangat menjadi sahabat sejati sambil menikmati terbenamnya matahari sambil bersih-bersih badan dan siap melanjutkan lagi perjalanan di kota kecil nan menakjubkan ini.

Malam Terakhir di Pulau Weh

Tak terasa, esok pagi sudah harus beranjak dari pulau ini. Untuk menikmati malam terakhir di Pulau Weh, menyantap makan malam di Boat Restoran pun jadi pilihan. Restoran terapung pinggir laut yang berada di Jalan Perdagangan, Dermaga Sabang itu menyediakan bermacam-macam makanan berbahan dasar seafood dengan harga terjangkau.

Canda tawa, tukar pengalaman dengan kawan seperjalanan membuat malam semakin tak terasa, waktu pun menunjukkan pukul 22.00 WIB. Saatnya kembali ke hotel untuk berkemas dan istirahat.

Pukul 07.15 WIB pagi, kapal telah bersandar di pelabuhan. Penumpang tampak mempersiapkan barang bawaan mereka masing-masing. Pukul 08.00 tepat mesin perahu menderu, perlahan-lahan meninggalkan pulau eksotis tersebut menuju Banda Aceh. Tidak cukup rasanya hanya 40 jam di Pulau Weh, semoga suatu saat bisa kembali lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com