KOMPAS.com – Pasha (8) menceritakan pengalamannya saat mengunjungi Museum Polri. Dengan nada polos, ia menuturkan ketakjubannya saat melihat aneka senjata yang ada di museum tersebut.
Apalagi museum ini memang memiliki Kid’s Corner atau ruangan khusus anak-anak beraktivitas. Di ruangan ini, si kecil bisa belajar layaknya menjadi polisi atau detektif.
Saya pernah bertemu reaksi serupa seperti yang ditunjukkan Pasha di Museum Satria Mandala. Di museum tersebut, seorang anak laki-laki yang masih kecil, menatap lekat ke senjata-senjata yang terpampang di satu sudut. Lalu begitu girang saat melihat meriam dan jeep perang.
Ya, kunjungan ke museum bertemakan militer mungkin terdengar menyeramkan untuk anak-anak. Namun, bagi anak laki-laki yang biasa bermain perang-perangan, melihat aneka senjata saja sudah membuatnya terpesona.
Selain itu, inilah salah satu cara mengajarkan si kecil sejarah kemerdekaan Indonesia. Di Indonesia, ada banyak museum militer. Berikut sebagian kecil dari museum-museum tersebut.
Selain museum-museum yang dikelola Polri dan TNI, ada pula museum yang menampilkan tokoh bersejarah di bidang militer Indonesia, seperti Museum Cut Nyak Dien, Museum Nasution, Museum Ahmad Yani, dan Museum Soedirman.
Museum Militer Bukit Barisan, Sumatera Utara. Museum ini berada di Jalan Zainul Arifin, Medan. Berbagai barang-barang yang menunjukkan perjuangan masyarakat Sumatera Utara dalam perang kemerdekaan melawan kolonial Belanda dapat ditemukan di museum ini. Ada pula senjata-senjata dari masa Perang Dunia II.
Museum Militer, Sumatera Barat. Perjuangan masyarakat Sumatera Barat saat melawan kolonial Belanda terekam dalam banyak foto. Foto-foto ini bisa Anda lihat di museum yang terletak di Jalan Panorama, Sumatera Barat.
Selain itu pula, terdapat pula foto-foto di kala pemberontakan PKI tahun 1965. Ada pula benda-benda yang berhubungan dengan masa-masa pertempuran antara tentara Indonesia dan Fretilin di Timor Timur pada era tahun 1975-1978.
Museum Satria Mandala, Jakarta. Koleksi paling berkesan bisa jadi adalah teks proklamasi Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno. Namun, museum ini sendiri menampilkan sejarah perjuangan TNI sejak tahun 1945.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.