Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enaknya Sambal Cacing Laut Khas Sumba

Kompas.com - 18/04/2012, 12:43 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Nah, untuk sayur, bahan daun ubi menjadi salah satu kegemaran yang diolah menjadi sayur, selain juga bunga pepaya. Misalnya Rowo Kabata berupa sayur bening yang memakai daun singkong, daun pepaya, atau daun ubi. Beberapa orang suka mencampurnya dengan bunga pepaya yang pahit namun lezat.

Lalu ada Ka'pu Pantunnu dari jantung pisang. Ciri khasnya adalah aroma wangi yang muncul dari daun kemangi. Ya, daun kemangi yang tumbuh di Pulau Sumba memiliki aroma wangi yang khas dan kuat. Jantung pisang bagian tengah yang masih lembut dibakar lalu dicampur kelapa parut setengah tua yang sudah dipanggang. Semakin sedan jika disantap dengan nasi jagung.

Beralih ke sambal, ternyata sambalnya begitu beragam. Favorit saya adalah Bokosawu Nyale. Sambal yang ini jarang ada sebab menggunakan nyale sebagai bahan dasar. Nyale atau semacam cacing laut hanya muncul setahun sekali.

Nyale mentah hanya dicampur dengan kemangi dan perasan jeruk perut. Pertama melintas lidah, memang terasa aneh. Namun, semakin disantap, rasanya semakin enak. Nyale terasa kenyal dan gurih, serta tak berbau amis karena aroma wangi kemangi.

Jika tak doyan yang mentah, ada juga sambal Nyale Pa'dongo. Nyale disangrai dengan kelapa parut, bawang merah, bawang putih, jahe, daun kemangi, dan lombok. Selintas seperti serondeng. Sebab bahan-bahan diaduk terus hingga kering dan menyatu. Nyale nyaris tak terlihat.

Sambal khas lainnya adalah Bokosawu Karagge yang berwarna hitam sebab terbuat dari kepiting air tawar yang memang memiliki warna hitam. Atau, Sambal Toro Poddu dari terong mentah dan dicampur kemangi serta cabai lombok.

Untuk hidangan pencuci mulut bisa mencoba rujak Kalowo Paba'i dari pepaya. Pepaya dicampur cabai lombok, gula, garam, kasa atau sejenis buah asam, dan daun asam hutan. Tanaman ini memang khas Sumba, daunnya berduri dan mengeluarkan rasa asam.

Ini baru satu jenis rujak, sejatinya ada banyak lagi. Sebab, kita harus berlanjut ke aneka kue. Salah satu yang menarik adalah Kadapet Watara yang terbuat dari campuran jagung, kacang tanah, dan pisang. Bisa disantap yang sudah berbentuk bulatan atau jika ingin dibawa, adonan dibungkus daun jagung.

Lunga menuturkan ke depan pihaknya ingin membuat rumah makan khas kuliner Sumba Barat. Minimal, saat penyelenggaraan Festival Pasola, para ibu-ibu PKK membuka stan semacam bazaar yang menjual aneka masakan Sumba Barat.

Hanya satu kata untuk menggambarkan kuliner Sumba Barat, yaitu “lezat”. Sayang jika kekayaan kuliner ini tak bisa dinikmati oleh para turis yang datang ke Sumba Barat. Kita nantikan saja rencana para mama memperkenalkan kuliner Sumba Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com