Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kupat Kenangan

Kompas.com - 22/04/2012, 08:08 WIB

Oleh Putu Fajar Arcana

Mbah Setu (80) dapat giliran jaga petang hari. Meski sudah uzur, perempuan generasi kedua pewaris warung Tahu Pojok ini tetap cekatan menghitung uang kembalian pembeli. Bersama keringkihan usianya, sejarah jatuh bangun usaha kupat tahu seperti terpapar, sampai kini menjadi makanan khas di kota Magelang, Jawa Tengah.

Di ujung Jalan Tentara Pelajar, dekat alun-alun kota Magelang, sekarang terdapat empat warung kupat tahu. Bahkan di beberapa ruas jalan kota itu, kini juga bertebaran warung dan restoran yang memasang tulisan penarik minat, ”kupat tahu magelang’’.

Bisa jadi memang di antara riuh kegembiraan para pedagang merayakan perubahan kupat tahu dari yang dijajakan secara pikulan ke restoran bergengsi, banyak yang melupakan mendiang Mbah Sodoriyo. Kakek dari Indri Nilamsari (32), ahli waris ketiga Tahu Pojok, ini ibarat ”nenek moyang’’ kupat tahu, makanan berbumbu dan berbahan sederhana tetapi mencuat menjadi ”identitas’’ kota Magelang.

Dulu, kata Mbah Setu, mertuanya (Mbah Sodoriyo) berjualan kupat tahu di alun-alun kota. ”Kira-kira tahun 50-an keliling mikul, terutama di alun-alun,” tuturnya. Mbah Setu sendiri tak begitu tahu mengapa menu ini kemudian diburu oleh para pelancong. Padahal kupat tahu magelang hanya terdiri dari ketupat, tahu, kol, tauge, dan seledri yang disiram kuah kacang tanah dan kecap.

Seingat Mbah Setu, Tahu Pojok pernah dua kali masuk istana kepresidenan. ”Di zaman Pak Harto, kami pernah dipanggil ke istana berjualan kupat tahu…,” ujar Mbah Setu. Ia tampak riang ketika menceritakan pengalamannya.

Di malam bergerimis, Selasa (3/4/2012) itu, warung Tahu Pojok penuh dengan pembeli. Mbah Setu pamit karena harus istirahat. Keesokan harinya, siang belum begitu sempurna, pengunjung pun sudah padat. Lima orang pekerja di warung itu hilir-mudik melayani pembeli. Tak jelas lagi, ini sudah jam makan siang atau masih makan pagi. ”Pokoknya hampir selalu ramai,” kata Indri, anak bungsu dari pasangan Ahmad Danuri dan Mbah Setu.

Menurut ceritanya, leluhur Indri sebelum mangkal di Jalan Tentara Pelajar, berjualan secara pikulan berkeliling kota. Lalu karena Mbah Sodoriyo mulai tua, ia bersama anaknya, Ahmad Danuri, mencoba membuat bangunan warung dari seng di Jalan Tentara Pelajar. ”Sampai sekarang orang Magelang menyebutnya ngesengan, artinya cari kupat tahu di sini,” kata Indri.

Ciri warung

Menu yang disajikan Tahu Pojok, cerita Indri, sama saja dengan warung-warung kupat tahu yang lain. Makanan ini berintikan sayuran seperti kol dan tauge yang ditebar di atas potongan ketupat, lantas disiram kuah kacang berkecap. Ada terkecap rasa pedas-pedas cabai dan bawang putih. Itu karena pada saat penyajiannya cabai dan bawang putih diulek langsung di atas piring. Rasa pedas itu seperti diserap oleh tahu panas nan lembut yang dipotong-potong. Kress...!!!

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com